Dituding Cabul, Praktik Dukun di Mojokerto Ditutup Warga
Diduga melakukan pencabulan terhadap pasiennya, praktik pengobatan alternatif di Dusun Penjalinwakul Desa Jerukseger, Kecamatan Gedeg, Mojokerto ditutup warga.
Tak hanya menutup, warga juga mengusir pemilik pengobatan alternatif yang diketahui bernama Mbah Danu, asal Jawa Tengah.
Puluhan warga Dusun Penjalinwakul, ramai-ramai mendatangi rumah kontrakan Mbah Danu yang ada di RT 1 RW 1, pada Minggu 14 Agustus 2022, sekitar pukul 22.00 WIB. Mereka meminta praktik pengobatan alternatif Mbah Danu segera tutup.
Menurut keterangan warga sekitar, pemilik pengobatan alternatif itu dikenal dengan sebutan dukun Mbah Danu. Sebelumnya, dukun tersebut sudah sekitar 1 tahun membuka praktik pengobatan alternatif di Dusun Rembu Desa Japanan, Kecamatan Kemlagi, Mojokerto.
Kemudian dia baru saja berpindah ke Dusun Penjalinwakul Desa Jerukseger, Kecamatan Gedeg, Mojokerto sekitar 3 bulan lalu.
Warga meminta praktik pengobatan alternatif milik Mbah Danu itu segera ditutup. Mereka menuding praktik pengobatan alternatif tersebut hanya sebagai kedok untuk melakukan penipuan.
"Alasannya, warga menilai itu modus saja. Ada yang bilang dukun itu tidak bisa apa-apa," kata SM, 57 tahun, warga sekitar ditemui wartawan, Senin 15 Agustus 2022.
SM juga mengungkapkan, seorang Ibu berusia sekitar 55 tahun dan anaknya yang berusia 29 tahun mengaku menjadi korban pelecehan seksual. Mereka mengaku dilecehkan dengan cara digerayangi tubuhnya.
"Korbannya laporan ke perangkat desa, kemudian warga berkumpul (di rumah korban). Alasannya (warga menutup) karena ada dugaan pelecehan seksual itu. Tapi tidak ada bukti," kata SM.
Mendengar isu dugaan pencabulan yang dilakukan oleh pemilik pengobatan alternatif tersebut. Warga pun geram dan mendatangi kediaman dukun tersebut bersama dengan perangkat desa setempat.
"Ada kepala desa, polisi, RT/RW dan beberapa pemuda mendatangi rumah kontrakan (Mbah Danu). Orangnya langsung dibawa ke kantor Polisi (Polsek Gedeg) kemarin malam,"
"Spanduk dicopot sudah izin perangkat desa. Kalau posisi orangnya (Mbah Danu) sekarang dimana tidak tahu. Yang jelas kemarin dibawa polisi," tambah SM.
Sementara Kapolsek Gedeg AKP Made Artajaya, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon seluler tidak merespons sama sekali.
Hanya saja Kasi Humas Polresta Mojokerto Iptu MK Umam membenarkan kabar penutupan paksa praktik dukun yang diduga melakukan pencabulan ini. Hanya saja, korban tidak mau untuk membuat laporan.
"Informasi yang kami dapat dari Polsek Gedeg sudah dilakukan mediasi," tegasnya singkat.