Ditopang Tokoh Lokal, Golkar Berpotensi Menangkan Pemilu 2024
Partai Golkar percaya diri bisa ungguli partai lain pada Pemilu 2024, dan menempatkan ketua umumnya sebagai calon presiden yang potensial. Keyakinan partai bergambar pohon beringin itu merujuk pada hasil poling beberapa lembaga survei nasional. Salah satunya adalah Timur Barat Research Center (TBRC).
Eksekutive(TBRC) Yohanes Romeo menyebutkan Partai Golkar bakal memperoleh persentase tertinggi. Begitu juga Ketua Umumnya, Airlangga Hartarto berpotensi menyalip calon presiden lain termasuk Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang lebih dulu diunggulkan.
Partai Golkar berpotensi masuk dua besar dan memenangkan Pemilu 2024 mendatang. Potensi ini dikarenakan Partai Golkar memiliki penyangga suara nasional dari daerah yang sangat kuat.
Prediksi ini disampaikan Direktur Institut Riset dan Kajian Publik (iRekap), Taufik Lamade di Jakarta, Selasa 22 Maret 2022.
Menurut Taufik Lamade, Partai Golkar mempunyai banyak tokoh kuat di daerah. Para tokoh lokal yang kuat tersebut mempunyai massa masing-masing. Pengikut tokoh kuat di lokal itulah yang kemudian menjadi penyanggah secara nasional.
‘’Ibaratnya, tokoh lokal itu seperti sapu lidi. Kekuatannya di daerah, bukan pusat,’’ tandas alumni pasca sarjana Universitas Indonesia di bidang ilmu politik ini.
Yohanes Romeo menjelaskan, berdasarkan hasil pengolahan data, diketahui kecenderungan masyarakat pada pilihan partai politik jika pemilu digelar pada saat penelitian ini dengan pertanyaan pada daftar kuisioner pada responden.
Hasilnya, Partai Golkar meraih persentase tertinggi 17,4 persen, disusul oleh Gerindra 14,9 persen, PDI Perjuangan 14,7 persen, Partai Keadilan Sejahtera atau PKS 6,6 persen, Partai Demokrat 6,3 persen, Partai Kebangkitan Bangsa atau PKB 4,8 persen, NasDem 4,4 persen, Perindo 2,2 persen, PPP 2,1 persen, PAN 2,1 persen, Partai PRIMA 1,8 persen, Garuda 1,3 persen, Gelora 1,2 persen, PBB 1,2 persen, PSI 1,1 persen, Partai Hanura 1,0 persen, Berkarya 0.6 persen, PKPI 0,4 persen, UMMAT 0,3 persen, Tidak mengisi Jawaban 15,7 persen.
Sedang pemahaman masyarakat terkait capres yang harus diusung atau dicalonkan oleh parpol peserta Pemilu 2019, maka 79.2 persen masyarakat sangat tahu dan paham bahwa capres harus diusung parpol dan sebanyak 20,8 persen tidak dan paham bahwa seseorang capres harus diusung oleh parpol.
"Karena hanya partai yang bisa mengajukan calon presiden, sangat logis bila ketua umum partai jadi prioritas pertama untuk menjadi calon presiden," ungkap Yohanes, Sabtu 27 Maret 2022.
Pilihan masyarakat terhadap ketua atau elite partai dengan menggunakan pertanyaan pada kertas kuisioner dengan pertanyaan jika pemilihan presiden berdasarkan hasil pengolahan data nama ketum parpol yang memiliki kursi di DPR RI, maka Ketua Umum Partai Golkar paling banyak dipilih yaitu dipilih sebanyak 29,8 persen.
Kemudian Ketum Gerindra Prabowo Subianto dipilih sebanyak 22,8 persen, di urutan ketiga yang sangat ,mengejutkan ternyata diisi oleh Megawati Soekarnoputri dengan 10,1 persen, artinya Megawati masih memiliki pemilih yang sangat militan dan loyal.
Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono 4,6 persen, Muhaimin Iskandar 4,4 persen, Ahmad Syaikhu 2,4 persen, Surya Paloh 2,1 persen, Suharso Monoarfa 1,9 persen, Zulkifli Hasan 1,2 persen dan tidak menjawab 20,7 persen.
Nama Ketum Parpol Pilihan
Megawati Soekarnoputri 10,10 persen.
Airlangga Hartarto 29,80 persen.
Prabowo Subianto 22,80 persen.
Muhaimin Iskandar 4,40 persen.
Agus Harimurti Yudhoyono 4,60 persen.
Surya Paloh 2,10 persen.
Zulkifli Hasan 1,20 persen.
Suharso Monoarfa 1,90 persen
Ahmad Syaikhu 2,40 persen.
Tidak menjawab 20,70 persen.
Total 100,00 persen.
Dengan pertanyaan tokoh mana yang akan dipilih jika Pilpres digelar hari ini dengan pertanyaan spontan, nama Airlangga Hartarto paling banyak disebut atau dipilih oleh 13,7 persen responden, disusul Prabowo dipilih 13,6 persen responden , Ganjar Pranowo 7,8 persen, Dudung Abdurachman 3,6 persen, Andika Perkasa 3,3 persen, Gatot Nurmantyo 3,2 persen responden, Puan Maharani 5,1 persen responden.
Menurut Yohanes, dengan pertanyaan tertutup menggunakan kuisioner dengan simulasi nama tokoh disodorkan pada responden maka hasilnya, Airlangga Hartarto mendapatkan dukungan terbanyak 20,2 persen di urutan kedua Prabowo Subianto mendapat dukungan terbanyak 14,6 persen, disusul Ganjar Prabowo 9,8 persen, Andika Perkasa 6,40 persen, Dudung Abdurachman 6,2 persen, Muldoko 4,5 persen, Puan Maharani 4,1 persen.
Tinggi potensinya untuk maju sebagai bakal capres yang bisa diusung Bagaimanapun, hanya partai yang bisa mengajukan calon presiden. Kombinasi antara subjektivitas elite partai dan dukungan pemilih hanya Airlangga Hartarto dan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri yang paling mendekati untuk diusung .
Ketiganya petinggi partai dan mendapat dukungan lebih baik dibanding petinggi partai lainnya. Karena itu kalaupun Ganjar Pranowo atau Andika Perkasa dan Dudung Abdurachman adalah tokoh yang bukan merupakan elite partai dan sangat punya potensi oleh Partai partai di luar PDI Perjuangan , Golkar dan Gerindra bisa diusung, tapi kalau tidak dicalonkan partai maka potensi itu menjadi tidak akan terealisasi
Sementara, tingginya tingkat keterpilihan Airlangga Hartarto selain adanya korelasi antara posisinya sebagai Menko Perekonomian yang punya tanggung jawab besar dalam memulihkan kesejahteraan masyarakat akibat dampak Covid-19.
Partai Golkar pada Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar tahun lalu telah resmi menunjuk Ketua Umum Airlangga Hartanto untuk maju menjadi calon presiden 2024. Tentunya mesin partai Golkar dan sayap sayap partai sudah mulai bekerja sesuai amanat hasil Rakernas dan Rapimnas Partai Golkar tahun lalu.
Metode penelitian adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang memiliki hak pilih atau sudah berumur 17 tahun di 428 kabupaten/kota di 34 Provinsi.
Terdapat sampel sebanyak 2.200 Warga Negara Indonesia yang memiliki hak pilih saat dilakukan penelitian, pengambilan sample menggunakan metode multistage random sampling, survei menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dan memiliki margin of error -/+ 2,1 persen.