Ditolak Warga, 3 Jenazah Terduga Teroris Rusun Wonocolo Akhirnya Dimakamkan di TPU Mr X
Setelah diserahkan kepada keluarga, jenazah terdudga teroris yang meninggal di Rusun Wonocolo, Taman, Sidoarjo dimakamkan di TPU Mr X Kelurahan Pucang, Kecamatan Kota Sidoarjo, Jumat, 18 Mei 2018.
Jenazah Sari Puspita Rini (48) dan Hilya Aulia Rahman (18) dimakamkan berdamping. Sementara jenazah Anton Ferdiantono (47) dimakamkan sebelah utara makam istri dan anaknya.
Para jenazah korban terduga teroris ini dimakamkan di tempat pemakaman orang-orang yang tidak dikenal. Pemakaman itu milik pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Sehingga orang menyebut pemakaman tersebut khusus bagi jenazah yang tidak memiliki keluarga.
Ketiga jenazah itu dikirim dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim dan tiba di lokasi pemakaman sekitar pukul 15.00 WIB. "Tiga jenazah ini yang TKP-nya di Rusunawa Kecamatan Taman,” ujar Wiyono, Kabid Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial, Dinsos Kabupaten Sidoarjo.
Jenazah dimakamkan di Pemakamam Mr X ini karena permintaan dari Polda Jawa Timur. Beredar kabar, ketiga jenazah terduga jaringan teroris ini sempat ditolak oleh masyarakat. "Jenazah yang dimakamkan di sini khusus Mr X dan jenazah yang tidak dikehendaki masyarakat maupun keluarga," katanya.
Terduga teroris ini tewas saat ledakn bom di Rusun Wonocolo Blok B lantai 5 Nomor 2, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Minggu (13/5) dinihari. Dua korban yakni Sari Puspita Rini, yang merupakan istri Anton dan Hilya Aulia Rahman (18) anak Anton tewas di lokasi kejadian. Sementara Anton sendiri saat itu masih dalam kondisi hidup.
Anton tewas ditempak Densus 88 yang pada kejadian ledakan pertama ia masih hidup dan sedang membawa bom kedua. Guna meminimalisir ledakan dan korban kedua, Anton pun kemudian ditembak.
Di samping korban meninggal yang masih keluarganya, ledakan Bom di rusun itu juga mencederai anak Anton yang lain. Tiga anak yang terdiri 2 perempuan dan 1 laki-laki terpental dan jatuh ke lantai dasar terkenal bom. Mereka saat ini masih hidup dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara.
Dalam kamar tersebut dihuni 5 orang yakni Anton Ferdiantono (47), Sari Puspita Rini (47), Hilya Aulia Rahman (17), WP (11) dan GHA (10). Sementara AR (15) keponakan Anton bersama ibunya tinggal di kamar No. 5. Waktu ledakan itu, AR, keponakan Anton langsung ke kamar dan membopong dua adiknya yakni WP dan GHA ke Rumah Sakit.
Advertisement