Ditinggal Tarawih, Gadis 17 Tahun di Banyuwangi Gantung Diri
Seorang gadis belia, SH, 17 tahun, nekat mengakhiri hidupnya. Gadis yang tinggal di Dusun Pancoran, Desa/Kecamatan Rogojampi, Banyuwangi ini mengakhiri hidupnya dengan gantung diri di dapur rumahnya. Peristiwa ini sempat menggegerkan warga sekitar mengingat usia korban yang masih muda.
Aksi bunuh diri yang dilakukan SH diketahui usai keluarganya pulang dari Salat tarawih pada Senin, 25 April 2022 malam. Kebetulan malam itu korban tidak melaksanakan salat tarawih karena sedang datang bulan.
“Sekira pukul 18.30 WIB, keluarga melaksanakan salat isya dan tarawih di musala dekat rumah. Sedangkan korban karena lagi datang bulan tidak ikut salat,” jelas Kapolsek Rogojampi, Kompol Sudarsono, Selasa, 26 April 2022.
Sekitar pukul 20.15 WIB, keluarga korban pulang dari musala. Saat itu mereka tidak bisa masuk ke dalam rumah karena pintu rumah terkunci dari dalam. Kemudian sepupu korban berusaha masuk ke dalam rumah melalui jendela bagian depan rumah tersebut untuk membuka pintu.
Selanjutnya, keluarga korban masuk ke dalam rumah. Saat masuk ke dalam dapur rumah, keluarga mendapati korban sudah dalam posisi tergantung di kayu dur yang ada di dapur tersebut. Saat itu korban tampak tergantung pada seutas tali tampar.
“Selanjutnya, kejadian ini dilaporkan ke Polsek Rogojampi. Kemudian anggota mendatangi TKP,” jelasnya.
Saat mendatangi lokasi kejadian petugas Polsek Rogojampi juga menghadirkan petugas medis dari Puskesmas Gitik. Saat itu dipastikan korban sudah tidak bernyawa. Dari hasil pemeriksaan luar tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.
Sudarsono mengatakan, pihaknya tidak mengetahui secara pasti penyebab korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Pihak keluarga masih belum bisa dimintai keterangan seputar kemungkinan permasalahan yang dihadapi korban.
“Keluarga korban masih berduka dan terus menangis sehingga belum bisa kami mintai keterangan,” jelasnya.