Irfan Pergi, Suwarni Tak Makan Tiga Hari
Dengan langkah gontai Suwarni, ibunda Irfan Nur Ma’arif yang dilaporkan hilang sejak 28 September lalu, mendatangi Kampus Vokasi Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya tadi pagi. Suwarni datang ditemani oleh saudaranya Sumarno.
Kedatangan mereka ke sana untuk memenuhi undangan Kepala Departemen Teknik Infrastruktur Sipil, Fakultas Vokasi ITS, Maschus. Pertemuan ini untuk membahas lebih dalam tentang Irfan yang sudah lima hari tidak pulang.
"Baru kemarin kami tahu, kalau mahasiswa ini sudah lima hari tidak pulang ke rumah. Kita tahunya juga dari capture yang disebar oleh mahasiswa,” kata Maschus dalam pertemuan tersebut.
Pihak kampus kemudian mengirim pesan ke orang tua Irfan, untuk mengkonfirmasi kebenaran informasi tersebut. Ternyata betul. Makanya orang tua diundang oleh pihak kampus menanyakan kronologinya.
“Kita berembug, bagaimana baiknya untuk menangani masalah ini, tutur Maschus.
Dalam pertemuan tersebut, Sumarno yang lebih banyak berkomunikasi dengan Maschus. Suwarni tampak sedih. Ia tak banyak bicara. Disuguhi dan diminta minum pun ia tak mau. Padahal, sudah tiga hari ini ia sama sekali belum makan, karena tidak selera.
Dalam pertemuan tersebut, Maschus hanya dapat menyarankan, supaya keluarga terus berusaha dan memperbanyak doa. Sementara, upaya yang sudah dilakukan pihak kampus adalah mengorek informasi dengan beberapa mahasiswa D3 Teknik Sipil, yang satu angkatan dengan Irfan.
Pencarian informasi itu dilakukan untuk mengusut, apa kira-kira yang menjadi penyebab Irfan tiba-tiba pergi tanpa kabar. Namun upaya untuk mengorek informasi penyebab Irfan pergi tak banyak membuahkan hasil. Sebab, Irfan adalah adalah mahasiswa yang memiliki kepribadian tertutup. Ia dikenal sebagai mahasiswa yang berinteraksi dengan teman satu angkatannya.
"Anak-anak sudah kami panggil. Bersama-sama kita membicarakan tentang kasusnya Irfan. Siapa tahu ada yang pernah dicurhati atau diberitahu ke mana Irfan akan pergi? Ada juga yang sudah mencoba menghubungi via aplikasi pesan, tapi tidak terkirim," tutur Maschus. (tts)
Advertisement