Ditinggal Konate, Kini Persebaya Hanya Dihuni Pemain Lokal
Persebaya Surabaya lagi-lagi harus merasakan pilu yang mendalam akibat tidak jelasnya lanjutan Liga 1 2020. Dampaknya, gelandang asal Mali, Makan Konate mengambil keputusan untuk meninggalkan Persebaya.
Kini yang tersisa hanya pemain lokal. Mereka tak punya pilihan selain menunggu dalam ketidakpastian seperti saat ini. Nasib mereka bisa dipastikan semakin memprihatinkan karena tak sedikit dari mereka yang menggantungkan hidupnya hanya dari sepak bola.
“Selama delapan bulan saya di Indonesia, tapi tidak ada kabar soal kompetisi sampai saat ini. Saya tidak bisa lebih lama lagi menunggu,” ungkap Makan Konate.
Ia mengaku sudah mencoba sabar dengan kembali ke Indonesia setelah sebelumnya Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) sempat menunda mulai awal pandemi Maret 2020 dan akan kembali diputar pada 1 Oktober 2020. Namun kenyataan tak sesuai harapan, Kepolisian Republik Indonesia (Polri) tak memberi izin keramaian untuk melanjutkan Liga 1.
Alhasil, PSSI dan PT LIB mengambil langkah menunda sebulan dan memutar pada bulan November 2020. Rencana itu sia-sia karena Polri masih tidak memberi lampu hijau.
Sempat beberapa bulan bersabar, Konate harus mengakhiri karirnya di Persebaya karena jadwal Liga 1 direncanakan akan berlanjut di bulan Februari 2021. Itu pun masih bisa tertunda apabila kondisi pandemi masih buruk. Apalagi bakal ada even akbar Piala Dunia U-20 2021.
“Jujur, keputusan ini sulit. Saya sudah telanjur menjanjikan trophy juara pada Persebaya. Tetapi, situasi dan kondisi tidak memungkinkan. Saya harus lanjutkan perjalanan. Insya Allah suatu saat saya kembali,” ujarnya.
Tak lupa, Konate menyampaikan apresiasi kepada manajemen dan supporter yang selama ini sudah mendukung keberadaan dirinya di Persebaya. Serta, bersama-sama berhasil membawa Persebaya juara Piala Gubernur Jatim 2020.
Manajer Persebaya, Candra Wahyudi, mengaku tak bisa berbuat apa-apa. Saat ini, manajemen hanya bisa meminta pemain lokal untuk bersabar dan menunggu, karena semua pemain dari seluruh klub di Indonesia juga mengalami nasib yang sama.
Manajemen Persebaya juga tidak bisa menghalangi mereka bila mendapat tawaran untuk berkiprah di luar negeri. Sebab, PSSI dan PT LIB tidak bisa memberi kepastian kapan liga bisa bergulir kembali.