Ditinggal Butet, Tontowi Sulit Cari Pasangan Ganda Campuran
PP PBSI merespons rencana mundur Tontowi Ahmad (Owi) dari pelatnas. Selama belum ada surat resmi, PBSI masih menganggap Tontowi bagian dari pelatnas Cipayung.
Tontowi secara mengejutkan menyampaikan rencana mundur dari pelatnas. Dia menyampaikannya kepada pelatih ganda campuran, Richard Mainaky, melalui pesan WhatsApp pada 11 Februari 2020.
Sampai keputusan itu muncul ke permukaan publik, Tontowi belum sama sekali datang ke Cipayung dan mengajukan surat resmi. Karena itu, PBSI tidak bisa berkomentar banyak.
"Surat mundur belum ada. Jadi secara resmi PBSI belum dengar sehingga kami belum bisa mengomentari apa-apa," kata Kepala bidang Pembinaan Prestasi Olahraga, Susy Susanti.
Meski begitu, Susy menyerahkan semua keputussan kepada peraih medali emas Olimpiade 2016 itu.
"Kami terserah pada atletnya karena kalau tak bicara secara resmi maka kami menganggap (Tontowi) masih ada di pelatnas. Kami belum bertemu Tontowi dan belum menerima suratnya," ujarnya.
Sejak ditinggal Liliyana Natsir alias Butet gantung raket, Tantowi belum menemukan lagi pasangan ganda campuran yang pas. Daihatsu Indonesia Masters 2019 pada 22-27 Januari di Istora Senayan, Jakarta menjadi penampilan terakhir Butet/Owi.
"Di sektor ganda campuran kami juga tak punya pemain senior lagi selain Tontowi. Jadi masih dilihat. Sekarang tergantung dari atletnya," kata Susy menyoal opsi Tontowi hanya sebagai sparring.
Sementara itu, pelatih ganda campuran Richard Mainaky mengungkap alasan dibalik mundurnya Tontowi dari Pelatnas PBSI. Sebagai pelatih yang sudah berkecimpung puluhan tahun di olahraga bulutangkis, Richard menyadari suatu hari atletnya bakal pensiun. Hanya saja, alasan mundur beragam, termasuk yang terjadi pada peraih medali emas Olimpiade Rio 2016 ini.
"Saya melihat ada beberapa faktor yang membuat bahwa masalah keadaan Tontowi agak sulit. Tak mudah. Setelah ditinggal Butet (Liliyana Natsir) kan dia pernah dicoba dengan Winny (Oktavina Kandow), tapi tak tahu sampai bagaimana," kata Richard.
"Sedangkan dengan Apriyani (Rahayu) sekarang lagi posisi mengejar olimpiade. Dia juga kan terancam. Jadi untuk Tontowi itu sulit. Jadi menurut saya sementara dengan keputusan itu cukup tepat juga ya," dia menambahkan.
Lagipula, kata kakak kandung Rexy Mainaky ini, terlalu lama jika menunggu Apriyani tahun depan. Duet Tontowi/Apriyani perdana dilakukan di Indonesia Masters, Januari lalu. Sempat akan turun di Barcelona Spain Masters 2020, tapi batal karena Tontowi sedang pemulihan gejala tifus.
"Iya, sementara kita juga mengejar dua pasang di olimpiade. Itu masalah Owi memang sulit, tak mudah," ujar Richard.