Diterjang Banjir, Dam Kelep Peninggalan Belanda di Probolinggo Jebol
Dam Kelep di Jalan Profesor HAMKA, Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan, Kota Probolinggo jebol akibat diterjang banjir bandang. Rusaknya dam dengan sistem buka-tutup (kelep) itu berdampak pada sistem irigasi pertanian dan pengendalian banjir di Probolinggo.
"Dam Kelep jebol pada Rabu, 15 Januari 2025 sekitar pukul 03.00 dini hari," kata Juru Operasi, Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air ( DPU SDA) Provinsi Jawa Timur, Joko Slamet, Kamis, 16 Januari 2025.
Sebelumnya selama tiga hari berturut-turut kawasan atas (pegunungan Bromo) yang menjadi hulu Sungai Legundi diguyur hujan deras. Akibatnya, banjir bandang menghantam Dam Kelep di Sungai Legundi itu.
Potensi bakal jebolnya Dam Kelep, kata Joko, mulai terlihat sejak Kamis, 9 Januari 2025 silam.
Akhirnya Dam Kelep jebol, Rabu kemarin setelah dihantam banjir kiriman yang membawa sejumlah pepohonan yang hanyut. "Sisi lain Dam Kelep usianya sudah tua, dibangun Belanda pada 1940," kata Joko.
Dikatakan sejak dibangun belum ada perbaikan berarti (skala besar) pada dam di Jalan Nangka, Kota Probolinggo itu. Soalnya, kondisi konstruksinya terlihat masih kuat, sehingga hanya perawatan ringan.
Agar pintu air yang bisa buka-tutup (kelep) tidak terbawa arus, petugas DPU SDA mengikatnya dengan tali. "Untuk sementara kami amankan dulu perlengkapan dam dengan cara ditali sebelum dilakukan perbaikan," katanya.
Terkait rusaknya Dam Kelep, sejumlah petani mengaku, khawatir bisa mengganggu pengairan lahan pertanian. "Soalnya, selama ini sistem irigasi pertanian juga diatur melalui Dam Kelep," kata Zainul Husain, petani setempat.
Zainul mendesak agar pemerintah segera memperbaiki Dam Kelep yang jebol. "Sebab sekarang ini sudah mulai masa tanam sehingga perlu irigasi yang baik," katanya.