Ditendang Perampok, Kaki Walikota Blitar Terluka
Wakil Walikota Blitar, Tjutjuk Sunario membenarkan bila ada luka di bagian kaki Walikota Blitar Santoso. Hal itu ia ketahui saat bertemu dengan walikota usai kejadian.
“Iya, menurut pak wali memang ditendang oleh pelaku,” ujar Tjutjuk.
Hanya saja, ia tak mengetahui secara rinci berapa kali kaki Walikota Santoso ditendang oleh pelaku. Tjutjuk mengaku tak sampai hati bertanya soal aksi kekerasan yang dilakukan oleh pelaku kepada orang nomor satu di Kota Blitar itu.
Tjujuk mengaku prihatin dengan kejadian ini. Apalagi aksi ini pertama yang terjadi di rumah dinas walikota yang notabene ada penjaganya, ada keamanannya, ada kamera CCTV-nya.
“Kami berharap, ini kejadian yang terakhir. Supaya tidak terulang di tempat lain. Apalagi ini menjelang tahun politik, bagaimana suasana kondusif itu harus kita ciptakan.
“Rumah Dinas Walikota saja dirampok, apalagi rumah rakyat biasa. Mudah-mudahan aparat bisa segera mengungkap pelaku dan mengusut tuntas. Karena ini menyangkut keamanan, ketenteraman, supaya kita ini kembali hidup normal setela dua tahun lebih didera pandemi,” harap Tjutjuk.
Soal kemungkinan kejadian ini dilatarbelakangi kekecewaan pelaku terhadap beberapa kebijakan Pemkot Blitar, Tjutjuk membantah. Baginya, tidak ada kaitan dengan masalah ini, yang melatarbelakangi aksi pencurian dengan kekerasan itu terjadi.
Sebab, sejauh ini menurutnya kinerja pemerintahan di bawah kendali Walikota Santoso lumayan bagus. “Kita menerima penghargaan dari pemerintah provinsi maupun pusat itu berkali-kali. Bahkan kemarin di hari Senin (12 Desember 2022) Pak Wali juga mendapat penghargaan dari pemerintah pusat yang diwakili oleh staf ahli.
“Saya pikir, dengan WTP 12 kali berturut-turut, dengan penghargaan di berbagai bidang yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, itu cukup baik,” jelasnya.
Ia pun berharap, memasuki tahun politik ini, semua pihak bersama-sama menjaga suasana kondusif, menjaga kerukunan, dan jangan mudah diadu domba, agar perekonomian segera pulih.
Pelayanan Publik
Tjutjuk sendiri memastikan pelayanan publik Kota Blitar berjalan normal, meski Walikota Blitar saat ini sedang pemulihan usai menjadi korban aksi perampokan bersenjata.
Menurutnya, tidak ada roda pemerintahan yang terganggu pasca perampokan di Rumah Dinas Walikota Blitar pada Senin, 12 Desember 2022 dini hari WIB itu.
“Insya Allah kalau roda pemerintahan tetap normal, berjalan lancar, karena kita sudah melaksanakan ini dengan perencanaan yang agak lama. Jadi kalau pak wali tidak ada, masih ada saya, masih ada pak sekda, ada kepala-kepala dinas lainnya. Jadi insya Allah tidak terganggu,” tutur Tjujuk.
Ia juga menegaskan bahwa tidak ada agenda-agenda pemerintahan di Kota Blitar yang dibatalkan. “Kalau Pak Wali tidak bisa hadir, kan saya bisa mewakili, ada pak asisten walikota, dan lain-lain,” tambahnya.
Tjutjuk sendiri tidak bisa memastikan berapa masa pemulihan psikis walikota yang sempat terguncang oleh insiden perampokan itu. Karena menurutnya Walikota Santoso sendiri yang tahu kondisinya sudah membaik atau belum.
“Yang penting beliau menenangkan diri dulu. Biar kita bantu pihak aparat menggali info-info terkait penyelidikan. Jadi kita tidak membatasi waktu. Mudah-mudahan secepatnya selesai,” harap Tjutjuk.
Dikonfirmasi mengenai Walikota Santoso yang seakan-akan menghilang pasca insiden tersebut, orang nomor dua di Kota Blitar ini juga menegaskan bahwa walikota ada di TKP.
Menurutnya, Walikota Santoso tak muncul di hadapan publik di hari kejadian karena proses penyelidikan, reka ulang dan investigasi oleh aparat baik dari Polres maupun Polda (Jatim) baru selesai pada Senin sore.
“Memang ada sedikit luka di kaki dan trauma, butuh waktu untuk penyembuhan. Tapi secara umum, kondisi pak wali baik dan tidak menghilang,” jelas Tjutjuk.