Ditemukan, Puing-puing Pesawat Rusia Berpenumpang 28 Orang
Puing-puing pesawat komersial AN-26 milik maskapai penerbangan Rusia, Kamchatka Aviation Enterprise yang jatuh kemarin telah ditemukan. Pesawat itu berisi 28 penumpang, termasuk 6 kru, terbang dari Petropavlovsk-Kamchatsky ke Palana, sebuah kota di Kamchatka barat laut.
Pesawat itu putus kontak dengan kontrol lalu lintas udara, sekitar pukul 3 sore waktu setempat atau hari Senin malam pukul 22.00.
Pihak berwenang di Rusia mengatakan nasib para penumpang dan identitas mereka akan diumumkan hari ini. Diperkirakan semuanya meninggal, termasuk seorang anak. Sebagian besar penumpang adalah penduduk Palana, sebuah desa yang dihuni sekitar 2.900 orang dan dekat Laut Okhotsk.
Otoritas penerbangan sipil Rusia mengkonfirmasi bahwa lokasi kecelakaan pesawat telah ditemukan setelah kementerian darurat mengirim helikopter dan mengerahkan tim di lapangan untuk mencari pesawat yang hilang. Operasi tersebut menemukan puing-puing di laut dan di darat, kata pejabat setempat.
Kantor kejaksaan transportasi Kamchatka mengatakan kepada Al Jazeera bahwa penyelidikan penyebab kecelakaan sedang berlangsung.
Kantor berita Rusia Interfax melaporkan bahwa pesawat itu diperkirakan menabrak tebing saat bersiap mendarat dalam kondisi visibilitas yang buruk. Pesawat itu dalam kabut dan awan saat mendekati bandara Palana, yang kemudian putus komunikasi.
Badan penerbangan negara Rusia, Rosaviatsiya, mengatakan bahwa bagian-bagian pesawat ditemukan sekitar lima kilometer dari landasan pacu bandara Palana.
Badan utama pesawat – ditemukan di sisi gunung, kata Armada Pasifik Rusia kepada kantor berita lokal. Bagian lain terletak mengambang di Laut Okhotsk.
Sergei Gorb, wakil direktur maskapai Kamchatka Aviation Enterprise, mengatakan pesawat itu diperkirakan menabrak tebing laut, yang sebenarnya tidak berada di lintasan pendaratannya. Tetapi Terlalu dini untuk mengatakan apa yang terjadi, katanya.
Para ahli mendesak agar tidak menarik kesimpulan sebelum puing-puing itu diperiksa sepenuhnya. “Terlalu dini untuk mengatakan apa yang terjadi,” kata analis keamanan penerbangan Vitali Shelkovnikov kepada Al Jazeera.
Dia menambahkan model Antonov atau AN-26, yang selama beberapa dekade menjadi moda transportasi di daerah terpencil dan berpenduduk jarang, adalah pesawat yang andal. Pesawat yang jatuh ini diproduksi tahun 1983. (nis)
Advertisement