Ditemukan Mayat Tangannya Terlilit Tali di Sungai Probolinggo
Sesosok mayat laki-laki ditemukan di dasar sungai di sebelah timur Bundaran Gladak Serang (Gladser) Kota Probolinggo, Senin, 21 Desember 2020. Mayat Mohammad Ansori, 47 tahun, warga Jalan Sunan Bonang, Kelurahan/Kecamatan Kanigaran itu tangan kirinya terlilit tali rafia.
Lokasi mayat ditemukan dengan alamat rumahnya berjarak sekitar 500 meter. Mayat yang mengenakan celana pendek warna krem dan kaus oblong hijau tua itu awalnya ditemukan oleh seorang bocah yang sedang mencari biawak di sungai di Jalan KH Wahid Hasyim. “Mayatnya tertelungkup, saat dibalik, ternyata diketahui itu mayat warga Jalan Sunan Bonang,” kata Mohammad Hatta, tetangga korban.
Hal senada diungkapkan Ketua RT 02 RW 14 Kelurahan Kanigaran, Sumiyati. “Saya mengenal korban karena rumahnya hanya berjarak sekitar satu meter dari rumah saya,” katanya. Ansori setiap hari bekerja sebagai kuli bangunan. “Ia sempat dicari istrinya karena tidak pulang ke rumahnya,” kata Sumiyati. Dikatakan, para tetangga mengenal pria yang tidak punya anak itu sebagai laki-laki sabar.
“Saat ditemukan, pergelangan tangan kanan korban ada bekas luka, sementara tangan kirinya terlilit tali rafia,” ujar Totok, warga sekitar. Juga ditemukan potongan tali rafia terikat di pohon di pinggir sungai.
Polres Probolinggo Kota (Polresta) pun akhirnya menurunkan Tim Inafis ke lokasi penemuan mayat. Polisi kemudian menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP). Setelah itu mayat dievakuasi ke RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo untuk divisum.
“Kami belum bisa memastikan penyebab kematian korban,” kata Wakapolresta, Kompol Teguh Santoso. Polisi masih menunggu hasil visum dokter, juga memeriksa sejumlah saksi untuk mengungkapkan penyebab kematian Ansori.
“Belum bisa dipastikan, korban bunuh diri atau dibunuh, sedang disidik jajaran Satreskrim,” kata wakapolresta.
Selama proses olah TKP dan evakuasi mayat, ratusan warga tampak memadati kawasan Bundaran Gladser. Sebagian warga tampat berjajar di sepanjang bantaran sungai di Jalan KH Wahid Hasyim.
Advertisement