Ditemukan Kasus Omicron di Jalur-Gaza, Fakta di Palestina
Di Jalur Gaza muncul kasus Covid-19 varian Omicron pertama. Laporan tersebut diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Palestina pada Minggu 26 Desember 2021 sebagaimana dilansir Reuters.
Pejabat Kementerian Kesehatan Palestina Majdi Dhair mengatakan, dalam konferensi pers bahwa orang yang terinfeksi varian Omicron pertama di Gaza adalah warga di wilayah pesisir.
Dhair mengatakan, ini berarti varian tersebut telah ada di Gaza dan sekarang menyebar di antara penduduk. Munculnya kasus varian Omicron tersebut menimbulkan tantangan layanan kesehatan baru di daerah kantong yang minim fasilitas tersebut.
"Kami menghadapi hari-hari sulit. Diprediksi varian Omicron akan menyebar dengan cepat," kata Dhair kepada wartawan.
Dhair lantas mendesak warga Gaza untuk mengambil jatah vaksin mereka.
Gaza, dengan populasi 2,2 juta orang, telah mencatat 189.837 kasus Covid-19 dan 1.691 kematian sejak awal pandemi.
Sementara itu, di Tepi Barat yang diduduki Israel, tiga kasus varian Omicron telah terdeteksi di antara warga Palestina pada 16 Desember.
Kini, jumlah kasus varian Omicron meningkat menjadi 23 di antara 3,1 juta penduduk Palestina di Tepi Barat.
Bentrok Warga Sipil Palestina vs Tentara Israel
Terkait warga Palestina. Sejumlah warga Palestina yang terluka pada hari Sabtu 25 Desember 2021 dalam bentrokan dengan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki telah melampaui 300 orang. Demikian menurut laporan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina.
Sembilan belas orang terkena tembakan peluru tajam, 91 oleh peluru karet dan sisanya menderita efek buruk dari paparan gas air mata selama bentrokan di dekat kota Nablus, utara Yerusalem.
Sebelumnya, Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan bahwa setidaknya 135 warga Palestina terluka: lima akibat tembakan peluru tajam, 35 oleh peluru karet dan 95 lainnya menderita paparan gas air mata, seperti dikutip dari Sputnik, Minggu 26 Desember 2021.
Pasukan Pertahanan Israel mengatakan sebuah pos militer di dekat Nablus diserang. Ada baku tembak tapi tidak ada yang terluka. Upaya pencarian diluncurkan untuk menemukan orang-orang bersenjata tersebut.
"Sebuah upaya penembakan baru saja terjadi di sebuah pos militer yang berdekatan dengan Nablus di Yudea dan Samaria. Tidak ada korban luka yang dilaporkan. Setelah pencarian ekstensif, puluhan selongsong peluru ditemukan," cuit IDF dalam Twitternya.