Diteliti untuk Covid-19, Obat Sakit Maag ini Diserbu Pembeli
Obat sakit maag, Famotidine, menjadi barang langka di Amerika Serikat, setelah sejumlah peneliti mempelajari kemungkinan obat tersebut digunakan untuk menyembuhkan pasien covid-19.
Famotidin, obat antihistamin dan antasida ditemukan di dalam merk Pepcid AC dan sejumlah obat generik, kini sedang diteliti oleh ilmuwan di Northwell Health di New York.
Dokter Kevin Tracey mengatakan pada Business Insider tentang penelitian itu. Meski ia juga mengingatkan agar warga tidak membeli obat tersebut, retailer seperti Amazon dan Walgreen mengaku mengalami kelangkaan stok.
Di Amazon, Pepcid AC dan tiga obat generik lain dalam status kosong pada Senin, 27 April petang.
Di CVS, jaringan farmasi terbesar di Amerika Serikat, famotidine baik produksi Pepcid maupun generik, disebutkan dalam status kosong di sebagian besar wilayah New York. Pencarian di Los Angeles, Chicago, Houston, dan kota lain juga menunjukkan hasil yang sama, dengan sebagian besar stok kosong. Belum ada konfirmasi dari Amazon maupun CVS tentang ini.
Sementara Walgreen juga menunjukkan hasil yang sama. Hanya sejumlah kecil toko yang masih menyimpan stok terbatas.
Tracey melanjutkan, masih sangat dini untuk mengatakan jika famotidin efektif untuk mengobati pasien covid-19. Meski bila ditemukan sejumlah manfaat, pasien dalam penelitan mendapatkan dosis yang sangat tinggi lewat suntik, berbeda dengan jika dikonsumsi untuk pengobatan maag.
Majalah Science melaporkan pada Minggu jika peneliti menyimpan hasil penelitian mereka, lantaran kawatir akan kehabisan obat. "Jika kita membicarakan hasil penelitian pada orang yang salah terlalu dini, suplai obat akan habis," kata Tracey. Menurutnya kekhawatirannya sudah terjadi.
"Kalian seharusnya tidak membeli obat di toko dan mengambil banyak obat maag," katanya.
Kelangkaan obat lebih parah sebelumnya terjadi pada obat malaria dan lupus, hidrokloroquin.
Micahel Rea, CEO dari Rx Saving Solution mengingatkan jika "ketakutan, kekacauan, dan panik menjadi ancaman yang lebih nyata pada kemausiaan dibanding virus, khususnya pada obat yang belum tentu efektif," katanya.
Rea memberikan pesan jika tenaga kesehatan harus bertindak profesional di masa ini.
"Jangan sampai rasa takut mendikte keputusanmu," kata Rea. "Pakailah obat, resepkan obat, teliti obat jika kamu bener-benar membutuhkannya,"
Advertisement