Ditanya Soal Wacana Ganjil-Genap Surabaya, Risma Malah Ngakak
Menyusul wacana penerapan sistem ganjil-genap di Surabaya yang diutarakan oleh Polres Kota Besar Surabaya, ternyata, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini enggan menanggapinya secara serius.
Saat ditanya oleh para awakmedia, ia bahkan sempat tertawa sebelum memberikan komentarnya. "Hahaha.. saya rasa belum kalau di Surabaya," ujar Risma, saat ditemui di Dyandra Convention Center, Jumat, 15 September 2018, kemarin.
Menurut Risma, sistem ganjil-genap yang sudah di terapkan di Jakarta itu belum tepat bila diadopsi ke Surabaya sekarang. Ia mengatakan kondisi lalu lintas Surabaya kini masih mengalami kemacetan dalam level yang wajar.
"Karena (Surabaya) belum macet sekali," ujar Risma, yang juga baru saja dinobatkan sebagai Presiden Presiden Unted Cities Local Goverment (UCLG) Asia-Pacific (Aspac) periode 2018-2020.
"Hahaha.. saya rasa belum kalau di Surabaya," ujar Risma
Risma beralasan jika nantinya sistem ganjil-genap itu diterapkan di Kota Pahlawan, maka hal itu akan menyulitkan masyarakat Surabaya itu sendiri.
"Kasian nanti orang-orang kesulitan aksesnya, ekonomimya, nanti jadi mahal kota ini," Kata Risma.
Sebelumnya, Satlantas Polrestabes Surabaya saat ini sedang mencari cara untuk mengupayakan langkah tepat menangani lonjakan jumlah kendaraan, salah satunya yakni dengan penerapan ganjil-genap.
“Sampai sekarang sudah ada wacana, tapi tidak bisa secara otomatis kita terapkan. Kita juga akan koordinasi dengan instansi terkait, Dishub dan Pemkot,” kata Kasatlantas Polrestabes Surabaya AKBP Eva Guna Pandia, dikutip dari NTMC Polri, Minggu 9 September 2018.
Hal itu, kata dia menyusul adanya penambahan jumlah kendaraan pribadi yang mencapai 10-12 ribu kendaraan per bulan, baik mobil maupun motor.
Pandia menambahkan, peningkatan jumlah kendaraan bermotor di Surabaya menyebabkan kemacetan dan naiknya angka kecelakaan sehingga hal itu tentu harus dibatasi.
“Jumlah kendaraan bertambah, otomatis jumlah pengendara juga bertambah, konsekuensinya yakni naiknya tingkat kemacetan dan semakin rawan kecelakaan,” pungkas dia. (frd)