Awas! Ditangani yang Bukan Ahlinya Urusan Covid-19 Tambah Ruwet
Anggota DPR RI Mardani Ali Sera mempertanyakan niat Menko Kemaritiman dan Investasi Luhud Binsar Panjaitan yang akan minta bantuan Tiongkok untuk menanggulangi Covid-19 di Indonesia.
"Kalau merasa tidak mampu, ketika ditunjuk Presiden Jokowi menjadi koordinator pelaksana PPKM, ya jangan diterima. Daripada baru beberapa hari menjabat sudah sambat ingin minta bantuan China dan Singapura.
"Kalau tidak sanggup lebih baik mundur saja. Banyak kok orang Indonesia yang lebih hebat dari Pak Luhud," kata Mardani saat dihubungi Ngopibareng.id, Rabu 7 Juli 2021.
Menurut politisi PKS yang merangkap sebagai dosen di perguruan tinggi swasta di Jakarta, penanganan Covid-19 di Indonesia, tidak kunjung selesai. Bahkan, bertambah ruwet, karena ditangani oleh orang yang bukan ahlinya.
"Yang dihadapi bangsa Indonesia sekarang ini adalah virus. Jadi harus dihadapi dengan ilmu pengetahuan yang erat hubungannya dengan virus. Bukan dengan polisi, tentara atau Satpol PP," tuturnya.
Kalau polisi, tentara dan Satpol PP yang ada di depan bicaranya jadi lain. Yang dikedepankan represif, ancaman dan masyarakat ditakut takuti. Masyarakat tidak boleh beraktivitas, harus bekerja di rumah saja, kalau melanggar dihukum.
"Lha terus untuk menghidupi keluarganya pakek apa, Om? Mengharapkan Bansos, faktanya Bansos tidak tepat sasaran dan nyasar ke mana-mana. Orang miskin yang seharusnya dapat malah "ngaplo", yang kaya-kaya malah dapat karena dekat dengan pejabat setempat," ujarnya.
Anggota DPR yang cukup kritis ini heran, Luhut Panjaitan begitu istimewa di depan mata Presiden Jokowi. Sehingga bisa dijadikan apa saja.
"Dalam pandangan saya prestasi Pak Luhut biasa-biasa saja," kata Mardani Ali Sera.
Skenario Koordinator PPKM Darurat
Koordinator PPKM Darurat Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menjelaskan menghadapi lonjakan kasus Covid-19 Pemerintah telah menyiapkan skenario. Skenario yang disiapkan pemerintah mencakup kesiapan pemenuhan kebutuhan oksigen, rumah sakit, hingga obat-obatan yang dibutuhkan.
Selain itu, pemerintah juga membuka komunikasi dengan sejumlah negara sahabat seperti Singapura dan Republik Rakyat Tiongkok untuk membantu Indonesia jika dibutuhkan.
Pemerintah menyiapkan skenario tersebut untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 yang terus meningkat. Hingga saat ini, angka kasus konfirmasi Covid-19 harian sempat mencapai rekor 29 ribu kasus per hari.
"Angka ini bisa akan terus naik seperti hari kemarin 29 ribu, bisa saja mungkin kita nanti sampai ke 40 ribu atau lebih. Oleh karena itu, skenario-skenario untuk menghadapi itu telah di lakukan," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam keterangan pers secara virtual usai mengikuti rapat terbatas yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo melalui konferensi video pada Selasa, 6 Juli 2021.
Advertisement