Ditagih Uang Proyek, Anak Bupati Tembak Kontraktor
Sebuah insiden penembakan terjadi di Ruko Hana Sakura, Cigasong, Majalengka, Jawa Barat, pada Minggu 10 November 2019 malam.
Cerita bermula dari korban Panji Pamungkasandi menagih utang proyek kepada IN, anak Bupati Majalengka Karna Sobahi.
Setelah proses penagihan, IN yang merupakan anak kedua bupati ini diduga mengeluarkan senjata api (senpi) pistol hingga membuat korban tertembak.
Korban telah melaporkan peristiwa ini ke Polres Majalengka. Polisi menyebut senpi yang digunakan IN berizin.
"Ada izinnya dari Perbakin (Persatuan Penembak Indonesia)," jelas Wakapolres Majalengka Kompol Hidayatullah kepada wartawan, Selasa 12 November 2019.
Menurut Hidayatullah, senpi yang diduga digunakan oleh IN berjenis pistol dengan kaliber 9 milimeter. "Masa aktifnya hingga tahun depan, 10 Januari 2020," sambung dia.
Sementara itu, korban penembakan mengalami luka serius di tangan. Ia sempat menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Majalengka. "Sempat ditangani secara medis, sekarang sudah balik," kata Hidayatullah.
Korban Panji Pamungkasandi menuturkan, kejadian penembakan dirinya bermula saat ia menghubungi rekannya Andi, pada Minggu lalu sekitar pukul 17.50 WIB.
Ia bermaksud menanyakan pembayaran proyek yang telah selesai dikerjakan pada April 2019 lalu.
"Akhirnya, saya bertemu Andi sekitar jam 19.00 WIB di daerah Lingkungan Pusaka Indah, Cijati, Majalengka. Andi menjelaskan bahwa pembayaran dari investor yang seharusnya saya terima ternyata ada pada IN.
Akan tetapi, Andi meyakinkan saya agar tidak perlu khawatir karena pembayaran akan dilakukan Minggu malam itu oleh IN," rinci Panji.
Kemudian, Panji janji bertemu dengan IN di kantornya Ruko Hana Sakura, Cigasong. Sambil menunggu IN di sekitar ruko, korban dan delapan karyawanya tertidur di mobil.
"Sekitar jam 23.30 WIB, tiba-tiba saya dibangunkan paksa oleh orang yang datang bersama dengan IN. Setelah keluar dari mobil, saya ditodong dengan senjata api di kepala. Untung senjata tersebut berhasil ditepis, akibatnya peluru mengenai telapak tangan kiri saya," ujar korban.
Selain Panji, ada tiga orang lain yang berada di dalam mobil, mendapat pemukulan dari sekelompok orang yang datang bersama IN hingga mengalami luka lebam.
Ketiga korban penganiayaan dan pengeroyokan itu adalah Reza Jati Umboro, Dwinanto Herlambang, dan Rismayadi. "Mereka dipukuli oleh sekelompok orang, berjumlah sekitar 30 orang yang datang bersama IN," tutur Panji.
Setelah keributan berakhir, Panji dibawa oleh kerabatnya ke RSUD Majalengka untuk mendapatkan perawatan medis atas luka tembak di tangan kirinya. Menurut Panji, selain dirinya ada korban lain yang juga mengalami penembakan.
"Ada korban penembakan lain dari kelompok IN. Katanya terkena tembakan saat kejadian dan sempat ketemu di IGD RSUD Majalengka," ungkap dia.
IN sendiri belum muncul ke publik untuk memberikan keterangan mengenai kasus penembakan tersebut.
Advertisement