Disuntik 2,5 Triliun, Kawasan Danau Toba Bakal Punya Panorama Hotel Bintang
Danau Toba mampu memikat investor lagi. Destinasi prioritas Kementerian Pariwisata ini akan mendapatkan suntikan dana dari beberapa investor. Nilainya fantastis, Rp2,5 triliun, adududuhhhhh....
Arie Prasetyo, Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BOPDT) Arie Prasetyo, mengatakan, investasi Rp2,5 triliun itu dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur. Sebab, Kawasan Danau Toba sangat memerlukan penambahan kamar hotel.
“Sudah ada 5 investor lokal masuk ke Pariwisata Danau Toba. Mereka akan membangun hotel dengan taraf Bintang 5 dengan ekspektasi bisa menambah value Kawasan Pariwisata Danau Toba,” tuturnya.
BOPDT akan mendorong agar pembangunan infrastruktur hotel di Kawasan Danau Toba bisa dilakukan pertengahan 2018. Sebab, kebutuhan hotel bintang 5 di Kawasan Danau Toba sudah sangat mendesak.
Masuknya investor lokal ke Kawasan Danau Toba dengan nilai besar tentu menarik. Sebab, beberapa waktu lalu banyak rombongan investor asing yang sudah berkunjung ke Danau Toba.
Proses audiensi dengan stakeholder juga sudah dilakukan. Salah satu contoh kunjungan bisnis dilakukan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia pada beberapa waktu lalu.
Secara prinsip, investasi di sektor pariwisata membutuhkan arus masuk wisatawan yang tinggi. Posisi para investor asing saat ini sangat dipengaruhi oleh investor lokal.
"Kalau investor lokal sudah masuk, biasanya by default investasi asing akan bergerak mengikutinya. Makanya, kami terus optimalkan investor lokal agar masuk lebih dahulu untuk memulai. Justru kalau lokal belum masuk itu malah mengundang pertanyaan investor luar,” kata Arie.
Untuk memuluskan langkah para investor, BPODT bergerak cepat menyelesaikan aspek legal dan detail teknis. Tentunya terkait proses kepemilikan lahan
Kehadiran hotel-hotel berbintang akan semakin memperkuat pariwisata Danau Toba. Sebab, sejumlah akses utama juga sudah dibangun. Seperti Pelabuhan Kuala Tanjung. Pelabuhan ini sukses diujicoba, Kamis (5/4), oleh Kapal Pesiar Superstar Libra. Kapal ini bermuatan 700 wisatawan mancanegara.
Sedangkan lewat jalur udara, akses ke Danau Toba bisa dicapai melalui Bandara Internasional Kualanamu dan Bandara Internasional Silangit.
Demi menjamin potensi arus masuk wisman, BPODT juga sudah menggelar sales mission ke sejumlah negara. Pasar yang dibidik adalah Tiongkok. Provinsi yang dipilih ialah Guangdong dan Fujian.
Dengan berbagai langkah itu, Arie optimistis bisa mengatrol jumlah wisman ke Danau Toba tahun ini.
“Progres dari sales mission di Tiongkok kemarin sangat positif. Ada potensi kunjungan 150 wisatawan per hari dan untuk akses udara tidak ada masalah. Mereka bisa sewa pesawat dan cukup banyak maskapai yang terbuka untuk bekerjasama dikarenakan perizinan dan prosedurnya lebih sederhana,” tutur Arie.
Menteri Pariwisata Arief Yahya sangat mengapresiasi masuknya investor ke Danau Toba. Sebab, sebagai destinasi prioritas, Danau Toba membutuhkan investasi yang besar.
Masuknya investasi ke Kawasan Danau Toba sangat bagus. Apalagi, mereka ini investor yang berasal dari lokal. Mereka memiliki kepedulian yang tinggi terhadap perkembangan Pariwisata Danau Toba, karena dengan investasi di sana maka masyarakat juga bisa menikmati keuntungan secara langsung dan berkelanjutan. (*)
Advertisement