Persebaya Disuruh Latihan di Lapangan Tak Layak Pakai
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemerintah Kota Surabaya, Afghani Wardhana, mengklaim jika pengusiran Persebaya dari Gelora 10 November karena digunakan untuk latihan atlit panahan. Langkah ini diambil sebagai apresiasi pada atlet yang berprestasi untuk lebih lebih giat berlatih.
Namun meski mengusir Persebaya dari Gelora 10 November, Afghani menyatakan jika Persebaya masih bisa manfaatkan lapangan lain untuk berlatih. Dia mencontohkan beberapa lapangan di Surabaya masih bisa dimanfaatkan oleh Persebaya.
"Kalau untuk latihan, kita kan punya banyak lapangan bola yang bisa digunakan. Contoh, misalnya Lapangan Colombo, Lapangan Keputih, Lapangan Pagesangan," ujar Afghani saat rapat koordinasi dengan DPRD Kota Surabaya di Gedung DPRD Kota, Rabu, 3 Januari 2018.
Namun alasan itu tak bisa diterima oleh Ketua DPRD Kota Surabaya, Armudji. Kata Armudji, lapangan-lapangan yang ditawarkan oleh Pemkot Surabaya melalui Dispora dianggap tak layak pakai.
"Kapene ajor kabeh ta sikil e arek-arek iki (Mau hancur semua kakinya anak-anak ini)," kata Armudji
Selain itu, Armudji juga semprot Dispora Surabaya, atas akal-akalannya membuat alasan jika akan ada proyek renovasi Wisma Persebaya dan pembangunan di sirkuit Drag Race.
"Sebenarnya setelah saya lakukan pengecekan itu tidak ada pembangunan di sana. Itu hanya wacana. Harusnya itu tidak boleh dilakukan untuk membohongi masyarakat," tegas Armudji.
Dia membeberkan bahwa selama ini tidak ada pembangunan yang cantumkan Dispora. Pihaknya sudah mengecek satu persatu mulai dari Cipta Karya hingga dinas-dinas lain.
"Sudah kita cek, tidak ada pembangunan, kalau belum dilakukan dan masih dalam rencana ngomong, jangan dipakai pembangunan," sambungnya.
Politisi dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu juga menyatakan jika Dispora sudah membohongi Persebaya dan klub internal, ketika ingin mengusir dari Mess Karanggayam.
Dia menilai jika tindakan tersebut sudah menyalahi etika. Selain itu, Pemkot Surabaya juga dianggap menghancurkan para mimpi anak-anak muda di Surabaya untuk bisa berprestasi.
Ke depan, dia meminta agar Dispora dibawah pimpinan Afghani Wardhana dapat memberikan prioritas lapangan dan Wisma Karanggayam kepada Persebaya untuk latihan.
"Persebaya gak dapat uang dari kita, tapi mereka berhasil membanggakan nama Surabaya. Lah kok sekarang mau dipersulit. Apalagi, di sana juga dilakukan pembinaan yang harusnya kita fasilitasi," ujarnya. (hrs)
Advertisement