Dispendukcapil Masih Punya PR 18 Ribu e-KTP yang Belum Tercetak
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan inspeksi mendadak (sidak) pelayanan e-KTP di Mal perizinan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil), Siola Surabaya. Dalam sidaknya kali ini Risma langsung turun tangan menyelesaikan pencetakan e-KTP yang menumpuk.
Hingga, Selasa, 10 Juli 2018, masih ada 18 ribu e-KTP yang belum tercetak. Hal itu kata Risma, disebabkan karena beberapa hal, di antaranya alat, dan kelambanan penyelesaian.
"Pertama dari alat, kedua prosesnya lama, ketiga, ini kita kurang orang," ujar Risma, ditemui usai sidak, di Siola, Surabaya, Selasa, 10 Juli 2018.
Untuk mengatasi penumpukan itu, pihaknya pun sudah melakukan penambahan alat dan perbaikan manajemen, hasilnya, selama tiga hari, sudah ada 12 ribu lembar e-KTP yang telah tercetak.
Tak hanya itu, untuk mengoptimalkan pelayanan, Risma pun meminta petugas pencetakan Dispendukcapil untuk menyelesaikn e-KTP selama 24 jam penuh, dengan membagi shift menjadi tiga waktu.
"Di dalam (ruang pencetakan) ini bukan hanya anak Dispenduk, tapi juga saya perbantukan ada PMK, Kepegawaian, Organisasi dan Kerjasama. Ini pencetakan saya minta terus 24 jam jalan, dibagi jadi 3 shift," kata Risma.
Risma sudah berkali-kali melakukan sidak pelayanan e-KTP, di Siola, dan sudah tak terhitung pula berapa petugas yang kena damprat dia. Risma mengatakan sidak itu bertujuan untuk pelayanan yang lebih baik dan merampungkan pencetakan lebih cepat.
"Itu untuk mempermudah kerja, kan saya harus mantau, kalau seluruh keping e-KTP itu tuntas, baru saya lepas, baru saya tinggal," kata Risma.
Kini Risma dan Dispendukcapil Surabaya masih punya PR sebanyak 18 ribu keping e-KTP lagi yang belum tercetak. Wali kota perempuan pertama di Surabaya itu menjanjikan sejumlah sisa itu akan diselesaikannya selama satu minggu.
"Insyaallah cukup, minggu ini sudah kita selesaikan," kata dia.
Sebelumnya, saat sidak, sesampainya di Siola, Risma langsung mengecek loket perekaman dan biometrik e-KTP. Selanjutnya, ia pun meninjau ke loket pelayanan informasi. Risma bahkan sampai mengubah tata letak meja dan layout komputer, di stan itu.
"Begini, kalau ada warga yang tanya langsung kamu cek, jangan ditanya lagi, kamu sudah punya database," tegas Risma, pada petugas yang ada di lokasi.
Risma lalu memberikan sejumlah kotak-kotak semacam tupperware, yang dibawanya. Kotak itu diperuntukkan untuk menyimpan e-KTP yang sudah tercetak, sebelum diserahkan kepada pemiliknya. Kotak kemudian dinamai sesuai dengan tempat atau kecamatan diambilnya e-KTP itu.
Tak sampai di situ, Risma juga membagikan langsung e-KTP yang sudah tercetak kepada para masyarakat yang mengantre. Dan meminta mereka langsung mengaktivasinya.
Di loket aktivasi, ia langsung meninjau prosesnya yang menggunakan alat card reader dan finger sceaner. Dimulai sejak 14.30,sidak itu baru selesai hingga pukul, 18.00 WIB. (frd)
Advertisement