Dispendik Jatim Tingkatkan Jumlah Sekolah Tatap Muka
Dinas Pendidikan (Dispendik) Provinsi Jawa Timur kembali meningkatkan jumlah kapasitas sekolah untuk jenjang SMA/SMK dan SLB dalam uji coba pembelajaran tatap muka. Jumlah kapasitas untuk SLB di kabupaten/kota naik sebesar 10 persen atau 43 sekolah dari jumlah 438, kemudian SMA 20 persen setara 305 dari 1.517 sekolah, dan SMK 35 persen setara 735 dari total 2.134 sekolah.
"Jadi dari 4.089 lembaga jenjang SLB, SMA dan SMK di Jatim, hanya 1.080 sekolah saja yang bisa ikut ujicoba. Itupun harus memenuhi berbagai persyaratan. Salah satunya melihat perkembangan zona (risiko virus corona atau Covid-19) di wilayahnya masing-masing," kata Kepala Dispendik Jatim Wahid Wahyudi.
Wahid mengatakan, peningkatan jumlah kapasitas sekolah ini adalah berdasar hasil evaluasi uji coba pembelajaran tatap muka yang sudah dimulai pada 18 Agustus 2020. Serta dengan kondisi risiko virus corona atau Covid-19.
"Kapasitasnya kami tingkatkan karena kabupaten/kota di Jatim sudah tidak ada zona merah (risiko tinggi) Covid-19, yang ada hanya zona oranye (risiko sedang) dan kuning (risiko rendah)," ungkap Wahid.
Meski menambah kapasitas sekolah, lanjut Wahid, yang dapat melakukan uji coba pembelajaran tatap muka harus mendapat surat rekomendasi terlebih dahulu dari Satgas Covid-19 di kabupaten/kota setempat.
Sementara itu, berdasar dari update harian Covid-19 di Jatim zonasi kini tersisa 25 daerah zona oranye dan 13 zona kuning. Dari data hari ini 12 November 2020, total kasus kumulatif bertambah sebanyak 270 kasus dengan total 55.575 kasus, dari total kasus tersisa 2.063 yang masih dalam perawatan, sementara konfirmasi kesembuhan meningkat 243 dengan total 49.542, dan 19 kasus meninggal dengan total kumulatif mencapai 3.970.