Dispendik Jatim Siapkan Kios ABM Bantu Pembelajaran Siswa
Pemerintah Provinsi Jawa Timur membuat upaya baru dengan mendirikan sejumlah kios Anjungan Belajar Mandiri (ABM). Pembuatan Anjungan Belajar Mandiri ini bertujuan memfasilitasi para siswa yang terdampak pandemi. Agar, mereka tetap mendapat haknya untuk belajar.
Selain itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Timur, Ramliyanto menyampaikan, ABM ini rencananya akan disebar ke daerah-daerah yang kesulitan mendapat sinyal telekomunikasi untuk melaksanakan pembelajaran secara daring.
“Ada buku paket, materi pembelajaran hingga materi try out. Siswa tinggal mengunduh di mesin tersebut lalu mencetaknya dengan mesin print,” ujar Sekretaris Dinas Pendidikan Jawa Timur, Ramliyanto lewat webinar 'Simalakama Pembelajaran Tatap Muka di Jawa Timur' yang digelar Lembaga Perlindungan Anak (LPA), Tulungagung bekerjasama dengan komunitas Jurnalis Sahabat Anak (JSA) dan UNICEF, Rabu 2 September 2020.
Ramli menyebut, beberapa daerah yang menjadi prioritas adalah daerah kepulauan yang ada di Kabupaten Sumenep. Salah satunya Masalembu.
“Anak-anak sekolah di Masalembu tidak bisa melaksanakan daring. Mereka nanti akan dapat kios ABM ini. Anak-anak bisa ambil bahan ajar dari alat tersebut,” kata Ramliyanto.
Selain itu, ia menyampaikan, bahwa pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Jatim juga telah berkomitmen untuk memberikan subsidi kuota kepada para siswa.
Ia menyampaikan, dari pusat saat ini sudah ada dana sebesar Rp7,2 triliun diperuntukkan subsidi kuota bagi siswa dan guru. Rinciannya, 35 GB untuk siswa, 42 GB untuk guru, dan 50 GB untuk mahasiswa.
Selain itu, ia menyampaikan, bahwa ada skema lain untuk mendukung pemberian subsidi kuota. Yaitu, lewat Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Selain itu, juga ada Biaya Operasional Penunjang Penyelenggaraan Pendidikan (BPOPP) yang didapat dari APBD provinsi yang dapat dialokasikan untuk pemberian subsidi kuota.
“Bagi kami kebijakan yang diambil cukup jelas. Kesehatan dan keselamatan anak-anak, tenaga pendidik dan pengajar adalah yang paling utama,” terang Ramliyanto.
Advertisement