Disorot DPRD, Proyek Pasar Baru Probolinggo Ditarget Tuntas 2021
Proyek revitalisasi Pasar Baru, Kota Probolinggo menjadi proyek fisik yang penyelesaiannya relatif lama. Direncanakan sejak 2015 silam, pasar induk di Jalan Panglima Sudirman itu belum juga selesai hingga kini.
“Proyek revitalisasi Pasar Baru sudah direncanakan sejak 2015 lalu, bisa dikatakan ini warisan lama. Mudah-mudahan 2021 ini terwujud pasar yang layak,” kata Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin kepada wartawan di kantornya, Jumat, 29 Januari 2021.
Habib Hadi, panggilan akrab walikota menambahkan, kepemimpinannya bersama Wakil Walikota (Wawali) HM. Soufis Subri selama dua tahun terakhir, berusaha menuntaskan revitalisasi Pasar Baru.
Sisi lain, walikota mengaku, tidak ingin mengungkit-ungkit mengapa penyelesaian Pasar Baru relatif lama. “Kami tidak ingin bertanya-tanya, kenapa. Yang penting kami berusaha melanjutkan, yang penting nanti layak ditempati para pedagang,” kata Habib Hadi.
Proyek revitalisasi Pasar Baru sering dikritisi DPRD bahkan berkali-kali menjadi agenda rapat dengar pendapat (RDP) dengan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Permukiman (DPUPR dan Perkim).
Kondisi Pasar Baru pun kumuh dan saat musim penghujan sering bocor bahkan banjir. Selama pasar dibangun, ratusan pedagang direlokasi di Jalan Kapten Siaman dan Jalan Niaga.
Masih soal pasar, kondisi Pasar Ikan Mayangan yang kumuh juga menjadi sorotan tersendiri. Demikian juga Probolinggo Plaza yang sempat dikuasai investor selama sekitar 30 tahun. Hingga Probolinggo Plaza belum sepenuhnya difugsikan sebagai sentra perdagangan.
“Soal Pasar Ikan Mayangan yang kumuh, nanti kami benahi. Probolinggo Plaza sebelumnya dikuasai investor, baru September 2020 lalu diserahkan ke Pemkot Probolinggo,” kata walikota.
Pendidikan dan Kesehatan
Di hadapan para wartawan, walikota membeberkan perjalanan roda pemerintahannya selama dua tahun terakhir. “Sesuai dengan visi-misi, kami mempunyai dua program prioritas di bidang pendidikan dan kesehatan,” katanya.
Di bidang pendidikan, Pemkot Probolinggo menggratiskan biaya pendidikan untuk SD/SMP negeri dan swasta melalui BOS sebesar Rp19,28 miliar (per siswa SD Rp66.600 dan SMP Rp83.200). Masih ditambah BOSDA SD/MI swasta Rp2,76 miliar dan Bosda SMP/MTs Rp4,57 miliar. “Kami juga menggratiskan seragam siswa SD Rp 450 ribu per siswa dan siswa SMP Rp 550 ribu per siswa, ” kata walikota.
Di bidang kesehatan, Pemkot Probolinggo membangun RSUD baru di Jalan Prof. HAMKA. Sebanyak 29 kelurahan di Kota Probolinggo juga sudah dilengkapi dengan ambulans.
Advertisement