7 Parpol Non-parlemen Dukung Eri di Pilwali Surabaya, Ingin Dilibatkan Kelola Surabaya
Sebanyak tujuh partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kota Surabaya atau partai non-parlemen menyatakan dukungannya kepada pasangan petahana Eri Cahyadi-Armuji, Senin 26 Agustus 2024.
Tujuh partai politik non-parlemen yang menyatakan dukungannya terhadap Eri-Armuji adalah Partai Hanura, PBB, PKN, Partai Garuda, Partai Gelora, Partai Ummat, dan Partai Perindo.
Walikota Surabaya petahana Eri Cahyadi menjelaskan, partai-partai non-parlemen tersebut juga membantu dirinya dan Armuji dalam memimpin Kota Surabaya selama kurun waktu kurang lebih empat tahun lamanya.
Dirinya menyebut, dukungan yang diberikan partai-partai non-parlemen tersebut juga tidak berbeda sama sekali dengan dukungan yang dicurahkan oleh partai-partai politik yang memiliki kursi di Gedung Yos Sudarso.
"Ketika kami sowan kemana-mana pun, kami tidak bisa membedakan tidak pernah membedakan partai kecil partai besar, suaranya banyak, suaranya sedikit karena semuanya adalah bergerak untuk Surabaya dan saya selalu punya prinsip bahwa saya tidak bisa bekerja sendiri, saya adalah milik semua," ucapnya, selepas acara deklarasi di Gedung Wanita Candra Kencana, Jalan Kalibokor Selatan, Senin 26 Agustus 2024.
Terkait kemungkinan terjadinya kotak kosong atau bumbung kosong dalam Pilwali Surabaya 2024, Eri menyebut, dirinya tidak akan menggampangkan hal tersebut. Menurutnya, itu semua semata-mata untuk kepentingan umat dan kepentingan umum.
"Janganlah berpikir kepala daerah di manapun berpikirnya bumbung kosong dan tidak bumbung kosong karena sama-sama lawan, bumbung kosong itu juga lawan, ada manusianya juga lawan, tapi pikirkanlah kasihan rakyat ini pikirkanlah bagaimana rakyat ini bersatu tidak gegeran, sejahtera ya," tegasnya.
Dirinya pun berkomitmen, saat terpilih kembali menjadi Walikota Surabaya, Eri akan mengajak partai-partai non-parlemen untuk ikut memberikan gagasan dan ide dalam rangka membangun Kota Pahlawan.
"Bahwa partai non-parlemen ini memiliki anggota, bagaimana sama-sama kami berpikir untuk kesejahteraan umat sehingga nanti Insyaallah ke depan, kami akan adakan pertemuan dengan partai parlemen dan non parlemen, acara rutin berapa bulan sekali untuk bertemu bersama karena bangun Surabaya harus bareng-bareng," paparnya.
Sementara itu, Ketua DPC Partai Hanura Surabaya R. Edi Rahmat menjelaskan, tidak ada alasan bagi partai-partai non-parlemen untuk tidak menyatakan deklarasi kepada pasangan petahana tersebut. Menurutnya, tidak ada sosok lain selain Eri-Armuji yang mereka kenal.
"Kita bisa lihat prestasi dari Eri-Armuji belum jangkep sampai lima tahun dihalangi dengan pandemi, tapi mampu membangun Surabaya lebih maju, kita lihatlah secara fakta prasarana dasarnya, kepentingan umumnya kemudian juga pelayanan dari ASN-nya mulai berubah, lebih bagus," ucapnya.
Mengenai kontrak politik yang disepakati antara tujuh partai non-parlemen dengan Eri-Armuji, Edi menjelaskan, pihaknya hanya ingin agar keberadaan partai-partai non-parlemen diakui keberadaannya dan diajak untuk bergandeng tangan ikut membangun Kota Surabaya.
"Yang kami harapkan bahwa kami nanti bisa diajak rundingan, diajak bicara, bagaimana kita pun juga punya ide, punya masyarakat, juga punya anggota juga, yang bisa membantu memberikan ide masukan pada walikota untuk lebih maju lagi," jelasnya.
Edi mewakili tujuh partai non-parlemen di Surabaya juga berharap, Eri-Armuji dapat memperhatikan pembangunan di daerah pinggiran kota, tidak hanya berfokus pada peremajaan sarana dan prasarana di pusat kota saja.
"Harapan kami terutama lebih adil lebih merata juga harus membangun di pinggir-pinggir kota, jangan hanya di tengah-tengah saja, tapi di kota juga diperhatikan untuk sarana dan pelayanan masyarakat harus merata," pungkasnya.