Diskusi Gugat Hasil Pemilu Dibatalkan, Unair Kembali Berangus Kebebasan Akademik?
Kebebasan akademik di Universitas Airlangga Surabaya dikabarkan kembali diberangus. Beredar dalam grup-grup WhatsApp yang mengabarkan jika diskusi politik yang rencananya akan diselenggarakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga tak mendapat persetujuan dari pihak dekat.
Begini isi penolakan tersebut:
Selamat pagi bapak ibu APDI yang terhormat,
Saya mendapatkan pesan dari Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga (FISIP UNAIR) yang menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan ini. Setelah mempertimbangkan berbagai faktor, pihak Dekanat FISIP UNAIR dengan berat hati harus menolak permintaan kerjasama dengan APDI. Alasan penolakan ini adalah karena saat ini UNAIR tidak memiliki ruangan yang memadai untuk kegiatan tambahan dan kesibukan dengan kegiatan orientasi dan penanganan mahasiswa baru.
Atas perhatian dan pengertian bapak ibu sekalian, Puspa ucapkan terima kasih.
Belum diketahui apakah acara diskusi ini sebelumnya sudah mendapatkan persetujuan atau baru penawaran kerjasama kegiatan. Namun dalam grup-grup WhatsApp banyak yang beranggapan jika diskusi ini dibatalkan karena mengkritik hasil pemilu kemarin.
Diskusi ini dalam proposalnya mengangkat tema "Membongkar Aktor Intelektual Kejahatan Pilpres 2024". Kegiatan ini diselenggarakan oleh Aliansi Penegak Demokrasi Indonesia (APDI), bekerjasama dengan FISIP UNAIR dan BEM UNAIR 2024.
Dalam proposal menyebut pemilihan presiden dianggap belum berakhir dan masih menjadi tanda tanya. Legitimasi legalitasnya masih dipertanyakan, terkait benarkah Pilpres 2024 telah diselenggarakan secara terbuka, transparan, benar, jujur, dan adil, selaras dengan amanat konstitusi dan prinsip demokrasi?
Ngopibareng.id masih berusaha mendapatkan konfirmasi dari Universitas Airlangga.
Advertisement