Dishub Surabaya Uji Sensor Traffic Light dengan Sensor Antrean
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya mulai melakukan uji coba mekanisme pengaturan durasi lampu traffic light untuk mengurangi antrean kendaraan. Tundjung Iswandaru, Kepala Dishub Kota Surabaya mengatakan, uji coba dilakukan untuk memastikan sensor bekerja dengan baik tanpa eror, sejumlah dipasang sejumlah titik. Rencananya sensor tersebut akan dipasang mulai Jalan A Yani sampai Perak.
"Kami sedang uji coba sekarang, karena jangan sampai sudah dipasang ternyata error," kata Tundjung. Menurutnya, uji coba akan dilakukan selama satu bulan lamanya.
Lebih rinci, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya, Irwan Andeska menyebut, ada empat titik persimpangan yang dilakukan uji coba. Uji coba ini untuk melihat performance alat.
"Uji cobanya ada di Simpang Raya Darmo Masjid Al-Falah, Raya Darmo-Bengawan, Polisi Istimewa dan Pandegiling," terangnya.
Lanjutnya, total ada 11 kaki simpang yang diuji coba sesuai jumlah kaki simpang di empat titik.
Pihaknya, masih belum bisa membeber hasil evaluasi, karena masih perlu pembenahan strategi untuk mengatur waktu lampu menyala hijau ketika antrean terdeteksi.
“Masih satu kaki simpang sudah bisa mendeteksi panjang antrean. Tinggal kami setting plan atau strategi pengaturan waktu hijau ketika terdeteksi antrean kendaraan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Pemkot Surabaya berupaya menekan polusi udara dengan mempercepat durasi lampu merah, bila terjadi penumpukan kendaraan. Hal ini dilakukan karena kendaraan yang menumpuk di lampu merah dinilai berdampak pada polusi udara.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, semakin lamanya kendaraan berhenti di lampu merah, maka akan semakin besar dampak emisi gasnya terhadap polusi udara.
"Kami sekarang sedang mengukur lampu merah, makin lama berhentinya semakin besar polusinya. Untuk itu, perlu diatur supaya tidak terlalu lama dan perputarannya cepat," kata Eri.
Advertisement