Disertasi Mahasiswa Pasca UB Ungkap Strategi Bisnis BUMN
Mahasiswa Pascasarjana Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya (UB), Bambang Eka Cahyana, mengungkapkan pihak BUMN perlu memperkuat budaya ramah (hospitable culture) dalam menjalankan roda bisnisnya.
Hospitable culture yang dimaksud yakni kemampuan memberikan pelayanan dan ikatan yang optimal kepada setiap pemangku kepentingan.
Menurut Bambang Eka, di samping mengejar keuntungan, penting bagi BUMN untuk bisa menetapkan tujuan lain yang mencakup kepentingan aspek ekonomi, sosial, politik negara dan lingkungan.
"Hospitable culture penting bagi BUMN karena ini merupakan suatu kapabilitas yang harus dimiliki BUMN di tengah perubahan landscape bisnis yang terjadi," ungkapnya saat ujian akhir disertasi promosi doktor di FIA, UB, pada Kamis 3 Oktober 2019.
Menurutnya BUMN akan mengalami kesulitan jangka panjang dalam menjalankan bisnis dan sulit dalam mempertahankan reputasi korporasi jika tidak memperkuat hospitable culture.
"Tentunya dengan melibatkan juga partisipasi masyarakat sebagai wujud pelayanan maksimal perusahaan kepada masyarakat," terang Staf Khusus II Menteri BUMN tersebut.
Bambang menerangkan bahwa ada dua faktor penting dalam transformasi bagi BUMN untuk mencapai hospitable culture yang optimal.
"Pertama pada aspek kepemimpinan strategik yang harus mengadopsi prinsip ambidextrous leadership yang mampu menyeimbangkan orientasi jangka pendek dengan orientasi jangka panjang," ujarnya.
Ia melanjutkan yang kedua yaitu yaitu tata kelola organisasi yang membuka ruang bagi partisipasi publik dalam penetapan kebijakan strategis.
"BUMN juga harus mampu benar-benar menunjukkan bahwa perannya sudah mencerminkan prinsip transparansi dan akuntabel. Serta membuka partisipasi publik dalam tata kelola perusahaan, harus di buka ruang kepada publik," ujarnya.
Sehingga dengan begitu menurut Bambang, bisa mempercepat mendorong transformasi organisasi di aspek kepemimpinan stratejik, tata kelola korporasi, perbaikan budaya korporasi, infrastuktur bisnis dan keselarasan korporasi.
Disertasinya berjudul "Transformasi Organisasi Sebagai Determinan Corporate Hospitality dan Pengaruhnya terhadap Corporate Sustainability Melalui Reputasi Korporasi". Variabel yang diuji secara empiris yakni kepemimpinan stratejik, budaya organisasi, tata kelola korporasi, infrastruktur bisnis, keselarasan korporasi sebagai determinan corporate hospitality.
Penelitian yang dilakukan menghasilkan model corporate sustainability yang bersifat lebih terintegrasi dan simultan, dimana konsep transformasi organisasi diletakkan sebagai determinan corporate hospitality.
Selain itu, kepemimpinan stratejik juga menjadi pendorong terkuat pembentukan corporate hospitality.
"Semoga disertasi ini dapat menjadi sumber informasi untuk merancang strategi dan kebijakan perusahaan dalam rangka mendorong pertumbuhan bisnis dan terwujudnya corporate sustainability di BUMN. Sekaligus menjadi solusi kongkrit dalam memastikan bahwa praktik bisnis perusahaan tidak memicu dampak negatif lingkungan, sosial dan ekonomi," tutupnya.