Diserbu Warga, 6.000 Liter Minyak Goreng Habis Satu Jam
Sebanyak 6 ribu liter minyak goreng bersubsidi yang digelontorkan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo ludes diserbu ribuan warga dalam satu jam, Kamis, 24 Februari 2022.
Minyak goreng murah, Rp13.500 per liter itu didistribusikan di tujuh titik yakni, di lima kecamatan dan dua pasar yaitu Pasar Gotong Royong dan Pasar Kronong.
Lima kecamatan dijatah minyak goreng masing-masing seribu liter dan dua pasar masing-masing 500 liter. Ribuan warga yang mengantongi kupon pembelian dengan cepat menyebar minyak goreng. Dalam waktu satu jam, 6.000 liter minyak goreng sudah ludes.
“Saya dapat kupon pembelian minyak goreng subsidi di Kecamatan Wonoasih, waktunya pembelian dibatasi 08.00-09.00,” ujar Suyono, warga Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo.
“Syukurlah saya bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga murah. Soalnya di toko kelontong harga minyak goreng mahal,” ujar Yanti, penjual gorengan di Kelurahan Pohsangit Kidul, Kecamatan Kademangan.
Bahkan sejumlah warga mengaku, tidak kebagian kupon pembelian minyak goreng. “Saya tanya kupon pembelian di kelurahan di suruh ke kecamatan, ternyata kupon sudah habis,” ujar seorang perempuan berjilbab.
Sementara itu Walikota Habib Hadi Zainal Abidin menyempatkan diri berkeliling meninjau operasi pasar minyak goreng. Sasaran pertama peninjauan di Kantor Kecamatan Kademangan.
Walikota sempat mendapatkan keluhan dari Yanti, penjual gorengan, yang membutuhkan minyak goreng lebih banyak daripada ibu-ibu rumah tangga. “Tadi sudah saya sampaikan kepada Habib Hadi, jatah pembelian masih kurang untuk usaha gorengan saya,” katanya.
Walikota mengaku, peninjauan operasi pasar bertujuan untuk memantau dan memastikan langsung kepada warga terkait kelangkaan minyak goreng. Ternyata masih dijumpai ada warga yang tidak kebagian minyak goreng murah.
“Ke depan nanti akan kita tingkatkan lagi jumlahnya, agar merata ke warga yang belum mendapatkan minyak goreng yang harganya sesuai pemerintah,” kata Habib Hadi.
Dikatakan distribusi minyak goreng melalui kecamatan dinilai paling cepat untuk masyarakat umum. Ke depan, distribusi minyak goreng di kecamatan diturunkan lagi ke kelurahan sehingga lebih mendekati domisili warga.
“Kalau ditaruh di satu tempat, nantinya kami tidak tahu siapa yang dapat, dari mana saja, kami ingin sasaran di warga Kota Probolinggo dulu terpenuhi,” ujar Walikota Habib Hadi.
Kepala DKUPP, Fitriawati menyampaikan bahwa operasi pasar Kamis hari ini termasuk kedua kalinya. Beberapa hari sebelumnya, bersama Bulog Probolinggo, DKUPP mendistribusikan 3.000 liter minyak goreng.