Disemprot Disinfektan, DPRD Probolinggo 'Lockdown' Sementara
Setelah sehari sebelumnya digelar tes usap (swab) massal terhadap 30 anggota DPRD dan puluhan pegawai Sekretariat DPRD, gedung DPRD disemprot cairan disinfektan, Selasa, 21 Juli 2020. Selain itu, untuk mencegah penyebaran Covid-19, aktivitas di gedung DPRD akan dihentikan (lockdown) sementara.
Kebijakan yang sudah disetujui pihak legislatif dan eksekutif itu diambil pasca ditemukannya, dua orang di gedung DPRD itu yang terpapar Covid-19. Yakni, seorang sopir yang bertugas di lingkungan DPRD dan seorang anggota DPRD setempat.
“Sebenarnya sejak awal pandemi Covid-19, kami dari sudah menyarankan, kegiatan di gedung DPRD yang melibatkan eksekutif dilakukan melalui video conference,” kata Walikota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin saat meninjau penyemprotan gedung DPRD, Selasa 21 Juli 2020.
Seluruh ruang di gedung DPRD mulai, ruang komisi, ruang sidang, hingga kamar mandi, dan mushala disemprot dengan cairan disinfektan. Petugas dari BPBD bahkan menyemprot are parkir di halaman gedung di Jalan Suroyo, Kota Probolinggo.
Agar kinerja DPRD dan eksekutif tidak terputus, Habib Hadi, panggilan akrab walikota menyarankan, rapat dan persidangan digelar secara virtual. “Biar kegiatan tidak terputus bisa dilakukan via dalam jaringan (daring). Semua tergantung DPRD,” katanya.
Sementara itu, Satgas Covid-19 Kota Probolinggo yang diwakili oleh Wakil Walikota (Wawali), HMS. Subri dalam vidcon bersama wartawan, Selasa sore melaporkan, Kota Probolinggo termasuk zona kuning. “Artinya, kondisi kota ini berisiko rendah atau terkendali terkait penyebaran Covid-19,” katanya.
Tetapi tidak berarti Kota Probolinggo sudahbebas dari Covid-19 karena kenyataannya masih ada penambahan warga yang positif Covid-19. Hingga Selasa malam ini misalnya, jumlah warga yang positif Covid-19 terakumulasi sebanyak 163 orang.
“Hari ini ada penambahan dua orang positif Covid-19, yang awalnya Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi positif Covid-19,” kata wawali. Yakni, perempuan, 37 tahun, warga Kelurahan Sumberwetan dan perempuan, 51 tahun, warga Kelurahan Mangunharjo.
Pasien yang positif Covid-19 itu dirawat di sejumlah rumah sakit dan daerah. Yakni, dirawat di Probolinggo 43 orang, dirawat di Surabaya 1 orang, dirawat di Situbondo 1 orang. “Di RSUD dr Mohamad Saleh ada 9 orang, gedung isolasi 8 orang, pasca isolasi 26 orang. Yang sembuh 113 orang dan meninggal 5 orang,” kata Subri.
Tidak hanya gedung DPRD yang “lockdown” lokal terkait Covid-19. Ruang Bagian Perekonomian di Pemkot Probolinggo juga ditutup sementara terkait hasil rapid test reaktif pegawainya.
“Perlu kami pertegas kembali, yang terpapar Covid-19 dari eksekutif seorang, dari legislatif seorang,” kata politisi Partai Demokrat itu. Eksekutif dimaksud adalah kasus lama, seorang sopir di lingkungan DPRD, pertengahan Juli lalu. Kemudian disusul seorang anggota DPRD yang positif pasca kunjungan kerja ke Buleleng dan Tabanan, Bali.
Advertisement