Disebut Babi, Ma'ruf Amin Memaafkan Jafar Shodiq
Wakil Presiden Ma'ruf Amin ternyata telah mendengar langsung isi ceramah yang disampaikan Jafar Shodiq, yang menyinggung dirinya sebagai seekor hewan.
"Itu kan memang kebablasan, itu narasi permusuhan, narasi kebencian, berlebihan. Menurut saya itu tidak baik," ujarnya.
Kendati demikian, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu mengaku tidak akan melaporkan Jafar Shodiq ke pihak kepolisian. Ia tampaknya enggan memperpanjang perkara, dan lebih memilih untuk memaafkan.
"Oh tidak (akan melaporkan). Mudah-mudahan tentu dia bisa menyadari saja dan mengubah cara bernarasi, jangan menyampaikan pesan-pesan seperti itu, agar lebih baik," ucapnya.
Miris memang ketika mendengar seorang penceramah bernama Habib Jafar Shodiq dalam dakwahnya justru menyampaikan ujaran kebencian terhadap ulama lainnya. Apalagi Ma'ruf Amin merupakan Wakil Presiden dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024.
Dalam sebuah video yang beredar luas di YouTube, Jafar Shodiq awalnya bercerita tentang seseorang yang berguru kepada Nabi Musa AS. Namun ketika ilmu agama tersebut justru dijualnya untuk kepentingan duniawi, orang tersebut diubah oleh Allah SWT menjadi seekor babi.
"Maka kalau ada zaman ustadz-ustadz sekarang andai kata ada ustadz-ustadz bayaran, ada ustadz-ustadz target yang di zaman Nabi Nuhammad SAW, hidup di zaman Nabi Musa AS sudah berubah menjadi seekor babi," ujar Habib Jafar.
"Berarti ustadz-ustadz bayaran apa? (dijawab jemaah: babi). Apa? (babi). Apa? (babi). Saya tanya Maruf Amin babi bukan? (babi). Babi bukan? (babi).” sambung jafar yang diteriaki jamaah.
Video berdurasi 1:48 detik tersebut diketahui dibuat di Kalimantan Barat pada Januari 2019, saat suhu panas Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu. Namun potongan video itu kembali beredar luas pada November 2019.
Awalnya, video tersebut diunggah di laman berbagi akun YouTube Habib Ja'far Shodiq bin Sholeh Alattas.
Setelah video itu viral, Bareskrim Polri menangkap Jafar Shodiq di kediamannya di Jatirahayu, Depok, Jawa Barat, pada Kamis 5 Desember 2019.
Laporan penangkapan itu tercatat dengan nomor LP/A/1019/XII/2019 Bareskrim. Laporan tersebut dibuat oleh sejumlah tokoh dan masyarakat yang tergabung dalam Rabithah Babad Banten Nusantara.
Meski Ma'ruf Amin telah membuka pintu maaf, mereka tetap bersikukuh tetap melaporkan Jafar Shodiq lantaran ucapan tersebut telah melukai seluruh kiai Banten. Seperti diketahui, Ma'ruf Amin berdarah Banten.
Advertisement