Disdukcapil Banyuwangi Gencar Perekaman E-KTP Pemilih Pemula
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Banyuwangi menggencarkan perekaman E-KTP untuk pemilih pemula. Sasarannya adalah sekolah-sekolah tingkat SLTA. Hal ini dilakukan untuk mengakomodir para anak muda untuk mengikuti pesta demokrasi tahun 2024 yang akan datang.
Kepala Disdukcapil Banyuwangi, Djuang Pribadi mengatakan perekaman E-KTP untuk kalangan pemilih pemula ini bisa dilakukan di Kantor Kecamatan. Sekolah juga bisa mengundang Disdukcapil untuk melakukan layanan di sekolahnya. “Apabila mereka kesulitan, misalnya tidak ada kesempatan bisa sekolahnya mengundang kami,” jelasnya, Selasa, 7 Februari 2023.
Djuang menjelaskan, pihaknya menunggu sekolah-sekolah yang ingin mendapatkan layanan jemput bola dari Dispenduk Banyuwangi. Sekolah bisa menyesuaikan jadwal untuk mendapatkan layanan ini. “Kita sudah jalan, terakhir di SMAN 1 Giri, SMA 1 Glagah juga sudah. Nanti kita terus lakukan, itu sudah rutin,” terangnya.
Dalam satu sekolah, lanjutnya, ada sekitar 200-250 siswa yang melakukan perekaman E-KTP. Rata-rata, kata Djuang, yang melakukan perekaman adalah pelajar yang usianya sudah mendekati 17 tahun. Namun E-KTP untuk pelajar yang belum berusia 17 tidak bisa langsung jadi. “Menunggu pas usia 17 tahun baru bisa cetak,” jelasnya.
Meskipun belum bisa dicetak, para pelajar ini bisa memanfaatkan aplikasi identitas kependudukan digital. Hal ini sekaligus untuk mensosialisasikan identitas kependudukan digital. “Pada saat coblosan cukup menunjukkan itu saja (Identitas Kependudukan Digital). Mereka sudah punya KTP,” katanya.
Djuang menambahkan, program jemput bola layanan Dispenduk ke sekolah-sekolah ini dilaksanakan dalam program Pelangi Goes Tom School. Selain itu, menurutnya, Disdukcapil juga memiliki program Pelangi Goes To Mall.
“Bagi mereka yang tidak bisa mengurus, bisa datang ke Roxy mal sambil berbelanja dengan keluarga bisa melakukan perekaman,” tegasnya.
Dalam sehari, layanan adminduk mobile ini bisa melayani ribuan permohonan adminduk. Layanan yang paling banyak diurus warga adalah update Kartu Keluarga. Karena umumnya masyarakat berpikir update Kartu Keluarga itu belum perlu. Saat ada layanan keliling, akhirnya mereka berbondong-bondong.
“Kita keliling terus tidak pernah libur. Dalam sehari bisa seribuan lebih dokumen,” ujarnya.