Disbudparpora Kota Kediri Akan Patenkan Kesenian Jaranan Melalui Gelaran Festival
Bagian dari upaya untuk mengembangkan kreativitas sekaligus mematenkan kesenian jaranan. Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disbudparpora) Kota Kediri menggelar Festival Jaranan.
Selain bermaksud untuk menggali potensi kesenian jaranan asli Kediri, Zachrie Achmad selaku Kepala Disbudparpora Kota Kediri mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian acara untuk memperingati Hari Jadi Kota Kediri ke-1145.
"Supaya kesenian jaranan ini tidak mandek. Kesenian jaranan cuman ini saja, padahal tidak. Karena itu, kami dari Pemerintah Kota Kediri mengajak para pelaku seni supaya ikut berkontribusi mengembangkan kesenian jaranan, " terangnya di temui di lokasi wisata Goa Selomangkleng, Minggu 30 Juni 2024
"Karena yang namanya kesenian jaranan itu kan ada unsur tarinya, ada juga unsur budayanya, lengkap. Itu mengikuti perkembangan masyarakat (jaman)," ungkapnya.
Maka dari itu, Disbudparpora memiliki keinginan atau rencana untuk mematenkan kesenian jaranan khas Kediri nantinya. "Golnya nanti paguyuban akan mematenkan kesenian jaranan Kota Kediri. Oh kesenian jaranan seperti ini, beserta inovasi yang mereka ciptakan," jelasnya.
Peserta yang mengikuti Festival Jaranan Kota Kediri terdiri dari 6 kelompok. Sebelum pentas, ke 6 kelompok kesenian jaranan tersebut terlebih dahulu harus melakoni proses seleksi masing-masing kecamatan.
"Masing-masing perwakilan setiap kecamatan bermusyawarah sendiri. Menentukan grup jaranan mana yang menurut mereka usulkan mewakili masing-masing kecamatan. Jadi terkumpul 6 kelompok peserta Festival Jaranan. Tanggal 30 Juni 2024 ada tiga peserta kelompok, kemudian tanggal 7 Juli 2024 ada lagi tiga peserta kelompok," terangnya.
"Sehingga juaranya nanti 1,2,3,4,5,6 semuanya dapat hadiah. Karena sudah terseleksi di masing-masing kecamatan. Hadiahnya piala, piagam penghargaan serta uang pembinaan. Juara 1 Rp16 juta," tambahnya.
Juri yang dilibatkan untuk memberikan penilaian berjumlah tiga orang. Mereka berlatar belakang praktisi seni, maupun pelatih tari. Penilaian lomba berdasar ketentuan kesenian jaranan yang sebelumnya sudah disepakati oleh peserta (paguyuban).
"Paguyuban sudah sepakat bahwa jaranan Kota Kediri standar minimalnya seperti ini. Jadi juri sudah tahu bahwa standar minimalnya sudah terpenuhi serta inovasi apa yang ditampilkan," jabarnya.
Advertisement