Disbudpar Jatim Gelar Festival Agraris
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ngawi akan menyelenggarakan kegiatan Festival Budaya Agraris, pada akhir bulan November.
Kegiatan ini baru kali pertama diselenggarakan dan menjadi ikhtiar Pemprov Jatim untuk menggali dan mempromosikan budaya, khususnya di wilayah agraris.
"Untuk daerah pesisir utara, kita memiliki even FKPU (Festival Kesenian Pesisir Utara). Sedangkan untuk daerah pesisir selatan, kami memiliki event FKKS (Festival Kesenian Kawasan Selatan). Untuk memfasilitasi daerah di luar kawasan pesisir utara maupun selatan, dilaksanakanlah event Festival Agraris," kata Kadisbudpar Provinsi Jatim, Sinarto di Surabaya, Kamis 28 November 2019.
Pada tahun ini, kata dia, Kabupaten Ngawi diberikan kehormatan sebagai tuan rumah untuk launching kegiatan ini. Festival ini beranggotakan 16 kabupaten/kota yang berada di wilayah Jatim. Di antaranya Kabupaten dan Kota Madiun, Kabupaten dan Kota Kediri, Kabupaten dan Kota Mojokerto, Nganjuk, Jombang, Ngawi, Magetan, Bojonegoro, Kota Batu, Kota Blitar, Bondowoso, Kota Malang dan Ponorogo.
Festival Agraris ini akan mengangkat tema Dewi Cemara (Desa Wisata Cerdas Maju Sejahtera). Sedangkan, untuk tahun depan rencananya akan dilaksanakan di Kota Batu.
Kegiatan ini akan secara bergilir dari tahun ke tahun dilaksanakan di kabupaten/kota peserta festival budaya agraris.
Rangkaian kegiatan dimulai dari pembukaan di Benteng Van den Bosch, hari ini, Kamis 28 November. Acara kemudian dilanjutkan dengan pagelaran seni hingga Sabtu, 30 November.
Sarasehan budaya ada di Gedung Kesenian Ngawi serta diselenggarakan juga pameran produk seni budaya dan pariwisata di halaman Benteng Van den Bosch.
"Kegiatan ini menjadi kegiatan rintisan sebagai sarana revitalisasi budaya, khususnya di kawasan agraris. Ini sebagai sarana promosi budaya daerah, dan menjadi ruang kreasi bagi insan budaya dan seniman di Jawa Timur," jelas Sinarto.
Dalam rangkaian acara pembukaan malam ini juga disuguhkan pula sajian spesial, fashion batik yang menggambarkan pesona budaya masing-masing kabupaten/kota.
"Harapannya kegiatan ini akan menjadi agenda rutin Pemerintah Provinsi Jawa Timur, sehingga selain menjadi ajang kreasi bagi seniman, juga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan ke Provinsi Jawa Timur," pungkas Sinarto.
Advertisement