Soal Syuting Berujung Penodongan, Ini Penjelasan Disbudpar
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi angkat bicara soal casting FTV yang berbuntut ajakan kencan dan penodongan pada AMK, 22 tahun, model yang juga Duta Daerah Banyuwangi. Disbudpar memebenarkan ada pihak production house (PH) dari Jakarta yang berkoordinasi untuk membuat film di Banyuwangi.
"Ada salah satu yang mengaku dari sebuah PH yang memproduksi FTV. Akan ditayangkan di salah satu TV nasional. Sekarang sedang shooting di Bali. Dan salah satu tempat yang akan dijadikan lokasi syuting di Banyuwangi," kata Plt. Kepala Bidang Pemasaran Disbudpar Banyuwangi, Ainur Rofiq, Rabu, 24 Juni 2020.
Rofik membenarkan orang dari PH tersebut berinisial Ar. Dia datang untuk meminta perizinan di beberapa tempat sebagai lokasi syuting. Selain itu, di Banyuwangi dia akan mencari lokasi, pemeran dan sebagainya. Namun, sampai hari ini Disbudpar mengaku masih belum mengeluarkan satu pun surat lantaran Disbudpar juga belum mengetahui legalitas PH tersebut.
"Karena kami masih menunggu surat resmi dari dia. Koordinasi sebatas lisan. Dia sampaikan secara lisan temasuk casting," tegasnya.
Jika benar kejadian yang dialami AMK, menurutnya itu sudah di luar kewajaran, bahkan sudah mengarah ke ranah pidana. Untuk itu dia menyarankan untuk diproses secara hukum saja.
Rofik membenarkan ada staf Disbudpar yang dikirim untuk melakukan pemantauan. Itu dilakukan agar proses casting berjalan sesuai dengan selayaknya kegiatan casting. Bahkan Disbudpar juga memperkenalkan Ar dengan seorang pimpinan sanggar seni yang juga hadir pada saat proses casting.
"Karena dia (Ar) juga meminta bantuan ke kita. Karena ceritanya akan mengangkat budaya Banyuwangi. Karena itu kita memperkenalkan dengan pimpinan sanggar seni," katanya.
Dia menegaskan, untuk proses casting di Banyuwangi tidak perlu izin khusus dari Disbudpar. Jadi hanya sebatas koordinasi saja.
Begitu mendapatkan kabar tersebut, pihaknya langsung menghentikan proses casting. Dia memastikan tidak ada casting lagi sebelum pihak PH memberikan klarifikasi terkait kejadian itu. Disbudpar berjanji akan memanggil pihak PH.
"PH belum dipanggil. Karena saya belum mendapatkan informasi dari yang bersangkutan. Hanya dari pihak ketiga yang mengetahui hal itu. Saya ingin menggali informasi dari yang bersangkutan lebih dulu," pungkasnya.
Sebelumnya, seorang model yang juga duta Banyuwangi nyaris menjadi korban perbuatan tidak senonoh seorang produser. Itu terjadi saat casting FTV di sebuah hotel di Jl. Sayu Wiwit, Banyuwangi, pada Senin, 22 Juni 2020. Saat casting, AMK mengaku diajak kencan dan diancam dengan pisau oleh Ar yang mengaku sebagai produser FTV. Tak terima AMK akhirnya melaporkan kejadian ini ke polisi pada Selasa, 23 Juni 2020.
Advertisement