Disambut Gembira Warga, Penertiban PKL Sekitar Masjid Sunan Ampel
Surabaya: Sudah bertahun-tahun dibiarkan semrawut dan merusak keindahan, hari ini Jumat (7/7) kawasan di sekitar Masjid Sunan Ampel di Surabaya Utara ditertibkan.
Pembenahan dilakukan dengan kawalan tim dari Garnisun Surabaya, mengingat yang akan ditertibkan adalah PKL permanen di kampung Ampel Masjid yang jumlahnya makin hari makin bertambah banyak dengan dagangan berfariasi: kurma, pakaian, mainan, kopiah, sabuk hingga pedagang makanan dan minuman.
Kampung kuno yang menghubungkan Jalan Nyamplungan dengan Masjid Sunan Ampel itu dipenuhi PKL di kanan kiri, sehingga jalan yang lebarnya 6 meter cuma tersisa 1,5 meter untuk jalan para peziarah.
Para pedagang itu dengan seenaknya menggelar dagangan di depan toko-toko milik warga. Jangankan mengusir mereka, minta agar mereka menertibkan dagangannya saja pemilik toko langsung mendapat ancaman.
Pembenahan kampung Ampel Masjid ini memang harus dilakukan, agar tidak merusak citra kota Surabaya. Setiap hari makan Sunan Ampel yang berada di pekaman sebelah barat masjid dikunjungi ribuan peziarah dari berbagai kota. Mereka datang berombongan.
Hari ini pembenahan dilakukan melalui proyek normalisasi saluran yang berada di kanan kini kampung. Bertruk-truk kotoran dikeluarkan dari saluran, karena oleh para pedagang saluran itu juga dipergunakan untuk pembuangan sampah.
Berikutnya setelah saluran dinormalkan, akan dilakukan penertiban terhadap toko-toko milik warga, dan terakhir dilakukan pengaspalan jalan.
Camat Semampir, Hindun Robbah didampingi Danramil Mayor (TNI) Imam Yusoso dan Kaplsek Kompol Naufil Hartono ikut memantau pelaksanaan pembenahan. Menurut Hindun Robbah, melalui proyek normalisasi saluran ini nantinya akan dilakukan penertiban para pedagang.
Sementara Kapolsek Semampir Kompol Naufil Hartono menambahkan, kawasan religi Sunan Ampel adalah asset nasional yang jadi destinasi masyarakat religius. “Kebersihan, ketertiban dan keamanan harus diperhatikan sehingga bisa membawa nama baik kota Surabaya. kami berkomitmen untuk ikut menjaga kawasan yang masuk wilayah kerja Polsek Semampir ini,” katanya.
Warga sekitar masjid Sunan Ampel menyambut gembira pembenahan yang dilakukan Pemkot Surabaya ini. “Tapi menurut saya, yang lebih penting lagi adalah pasca pembenahan ini Pemkot mau apa? Kalau setelah pembenahan ini tidak dilakukan penjagaan secara rutin, maka ya para pedagang kaki lima itu akan datang lagi dengan jumlah yang lebih banyak. Saya harap Pemkot memperhatikan pasca pembenahan,” kata Novel Basrewan, warga Ampel Masjid.
Seorang warga lainnya berharap pengurus Masjid Sunan Ampel juga memperhatikan ketertiban para pedagang. “pengurus masjid itu dari dulu sama sekali tidak memperdulikan ketertiban pedagang. Mereka kan mendapatkan banyak dana sumbangan para peziarah. Mbok ya mereka menggaji petugas keamanan untuk menertibkan para PKL. Dana yang masuk dari masyarakat itu kan bisa dikembalikan ke masyarakat berupa kenyamanan dan keamanan,” katanya. (nis)
Camat Semampir Hindun Robbah diapit Danrami Semampir Mayor (TNI) Imam Yusoso (kiri) dan Kapolsek Semampir Kompol Naufil Hartono ikut mengawasi jalannya pembenahan kawasan di sekitar Masjid Sunan Ampel Surabaya, hari Jumat (7/7) siang. (foto: anis)