Disambati PKL, Pemkab Kediri akan Kaji Pembukaan Kawasan SLG
Pemkab Kediri menggelar pertemuan dengan sejumlah perwakilan pedagang kaki lima (PKL) Pasar Tugu dan Simpang Lima Gumul (SLG), Rabu, 13 Oktober 2021.
Pertemuan yang dilakukan di ruang Pamenang lantai 2 itu para pedagang menyampaikan keluh kesah terkait belum diperbolehkannya berjualan di sekitar Simpang Lima Gumul.
Keluh kesah itu disampaikan langsung kepada Asisten Administrasi umum Pemerintah Kabupaten Kedirli, Mamik Amiyati dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Adi Suwignyo.
Mendengar keluh kesah itu, Mamik Amiyati mengatakan, pemerintah masih melakukan kajian terkait pembukaan SLG, termasuk rencana perizinan PKL untuk berdagang lagi.
“Di Simpang Lima Gumul ada 500 pedagang, sehingga perlu penataan yang matang agar tidak terjadi kerumunan,” katanya.
Mamiek menambahkan, Pemkab Kediri juga mengumpulkan data-data PKL, termasuk keterlibatan paguyuban, sehingga akan memudahkan penataan. Sehingga, sewaktu-waktu kawasan SLG dibuka, tinggal sosialisasi penerapan protokol kesehatan.
Dalam pembukaan SLG termasuk pedagang kaki lima ini kita ekstra hati-hati. Karena di SLG sangat kompleks, tidak seperti Gunung Kelud yang bisa dimonitor lewat tiket,” kata Mamiek.
Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kediri Adi Suwignyo mengatakan pembukaan kawasan SLG termasuk prioritas, karena itu kajian akan diselesaikan secepatnya.
"Ini prioritas karena kita tahu PKL tidak bisa beraktivitas. Secepatnya, nanti kita rapat dengan pihak terkait, termasuk penataan pedagangnya," ujarnya.