Dirut BUMD Tangerang Resign Gara-gara Video Lawas "Makan Duit"
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan seorang pria pamer uang tumpukan duit Rp 100 ribu. Diketahui pria itu adalah Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang, Syaefunnur Maszah.
Dalam video yang diunggah akun Tiktok @user409275347, tampak Syaefunnur Maszah tengah mengambil tumpukan uang menggunakan sendok dan garpu seolah-olah hendak makan.
Dasar sial, video Syaefunnur Maszah sampai ke telinga Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar. Dampaknya, Syaefunnur Maszah diperiksa oleh inspektorat. Namun, sebelum Bupati Tangerang mengumumkan hasil pemeriksaan inspektorat, Syaefunnur Maszah memutuskan mundur dari jabatannya.
"Saya diskusi dengan keluarga dan dengan segala pertimbangan saya mengajukan pengunduran diri kepada pak bupati, pak sekda dalam rangka untuk publik education," kata Syaefunnur Maszah dalam keterangan persnya.
Syaefunnur Maszar menjelaskan, video itu dibuat pada 15 September 2020. Ketika itu, ia berniat membuat video guyonan kepada rekan-rekannya untuk selalu berkerja jujur.
"Waktu (pembuatan video) tanggal 15 September 2020 itu terbuat, haqqul yaqin bahwa itu saya semata (mengingatkan) 'awas ini duit itu panas 'haredang haredang' konteksnya itu," jelasnya.
Dalam video berdurasi 14 detik itu, Syaefunnur Maszar berniat untuk menunjukkan sebuah kutipan yang terdapat dalam sebuah koran. “Sekalian mau tunjukin di koran kutipan dari Yusuf Hamka yang konteksnya ‘bolehlah nyari rezeki nyari uang sebanyak-banyaknya, tapi jangan lupa kita beramal kalau berpikir mati besok',” ujarnya.
Syaefunnur Maszar mengungkapkan bahwa konten video itu direkam oleh anaknya. Lalu ia sebarkan kepada teman-teman kerja atau bisnisnya. "Kalau tidak salah anak saya. Niatan canda bermakna, tapi orang yang dengar, 'Ini kok gagah amat' jadi multi tafsir," tuturnya.
Syaefunnur Maszah mengaku hanya menyebarkan video itu ke teman-temannya. Dirinya menduga ada yang mengunduh dan meng-upload ke TikTok. "Saya kirim ke kalangan Perumda. Yang beredar itu pasti dari download, bukan dari TikTok. Kalau dari TikTok bukan seperti itu," tandasnya.
Kendati demikian, Syaefunnur Maszar masih menuntut keadilan dengan mencari penyebar videonya itu. Dia pun tak segan jika sekiranya untuk menempuh langkah hukum. “Saya lihat perkembangan. Saya lihat kalau itu harus dimaafkan, ya dimaafkan. Tapi nanti saja lihat perkembanganya,” tegasnya.