Perjalanan Umrah Dibuka 1 November 2020, Ini Syaratnya
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali mengatakan pembukaan kembali perjalanan umrah akan dilakukan dalam tiga tahapan. Tahapan pertama, pada 4 Oktober 2020 Kerajaan Arab Saudi hanya mengizinkan warga negara Arab Saudi dan ekspatriat untuk melakukan perjalanan. Kapasitasnya pun akan dibatasi maksimal 30 persen.
"Ada tiga hal yang harus saya sampaikan pertama, pemerintah Arab Saudi itu mengizinkan warga negara Saudi dan ekspartriat yang tinggal di Saudi atau mukimin untuk menunaikan ibadah umrah mulai 4 Oktober 2020. Ini dibatasi 30 persen saja, karena 30 persen dari kapasitas Masjidil Haram," ujar Nizar.
Menurut Nizar, tahap kedua perjalanan umroh akan dibuka sejak 18 Oktober 2020. Kapasitas jemaah akan dinaikan menjadi 75 persen.
"Lalu yang kedua, mengizinkan ibadah umrah dan salat di Masjidil Haram bagi WNI Saudi dan Mukimin 18 Oktober ini sebanyak 75 persen kapasitas di Masjidil Haram, artinya 15.000 jemaah umroh per hari dan 40.000 jemaah salat magtubah per hari. Itu 75 persen tahap kedua," ujar Nizar.
Tahap ketiga Kerajaan Arab Saudi akan membuka perjalanan umrah bagi warga negara asing pada awal November. Layanan ini akan dibuka pada 1 November 2020 mendatang. "Tahap yang ketiga, sudah mulai menampung dari negara lain yakni mengizinkan ibadah umrah dan salat bagi luar warga negara Saudi, mukimin dan orang dari luar negeri Saudi per 1 November 2020," kata Nizar dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, Rabu 23 September 2020.
Terkait pembukaan umrah untuk warga negara asing, Nizar menjelaskan ada syarat tertentu yang ditetapkan oleh otoritas setempat. Syarat pertama adalah menunggu pandemi corona berakhir. Kedua, hanya negara tertentu yang bisa mendapat akses umrah ke Arab Saudi.
"Tetapi ada catatannya dua. Pertama, sambil menunggu pandemi Covid-19, ini catatannya. Kedua, Kementerian Kesehatan akan merilis jadi tidak semua negara nanti akan boleh, tetapi Sesuai rekomendasi dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi," kata Nizar.
Komisi VIII DPR RI bersama Kementerian Agama menggelar rapat kerja. Dalam rapat tersebut nampak Wakil Menteri Agama Zainud Tauhid Sa’adi, Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Nizar Ali serta pimpinan Komisi VIII DPR RI.
Dalam Kesempatan itu, Nizar Ali, menjelaskan terkait kabar Kerajaan Arab Saudi membuka kembali perjalanan ibadah umroh. Nizar mengaku pihaknya menerima informasi mengenai kabar dibukanya kembali perjalanan umrah baru tadi malam.
"Saya rasa, memang ini isu aktual baru tadi malam kami terima di mana ada pengumuman resmi dari pemerintah Arab Saudi yang dikeluarkan Kementerian Dalam Negeri karena yang punya otoritas terkait dengan ini," kata Nizar dalam rapat bersama Komisi VIII DPR, di MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu 23 September 2020.
Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto juga mendesak Kemenag untuk terus memberikan informasi terbaru terkait perjalanan umrah. Ia mendapat informasi bahwa perjalanan umrah kembali dibuka pada 1 November 2020.
"Banyak yang nanya banyak jemaah umrah nih Pak Wamen, nanti dijawab aja Pak. Katanya mulai 1 November. Maksud saya Pak Dirjen PHU merangkap Sekjen, ini bisa menyiapkan informasi yang benar kepada masyarakat. Kita harus menyiapkan segala sesuatunya agar tidak ada carut marut dan kendala-kendala yang berarti," ujar Yandri.
Seperti diketahui, perjalanan umrah saat ini dihentikan sementara karena ada pandemi Covid-19.