Dirjen Perdagangan Mengharapkan Jatim Ikuti Pameran TEI ke-32.
Surabaya: Pemprov Jatim direncanakan akan membuka 10 stand, dan mengikuti Misi Dagang yang menghadirkan 20 pengusaha dari Jatim pada Pameran Trade Expo Indonesia (TEI) ke-32 yang digelar pada tanggal 11-15 Oktober 2017 di Indonesia Convention Exhibition, Bumi Serpong Damai/BSD, Banten.
Hal itu disampaikan Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) menanggapi permintan Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan Kemendag RI, Arlinda di Kantor Gubernur Jatim, Jl. Pahlawan No. 110, Surabaya, Selasa (16/05). Dirjen Alrinda mengharapkan agar Jatim mengikuti Pameran TEI ke-32.
Pakde Karwo mengatakan Jatim memiliki 1600 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang sudah terstandarisasi. Meskipun jumlah UMKM yang terstandar sudah banyak, diakuinya, sering kali ketika ada permintaan dalam jumlah besar tidak bisa terpenuhi. Karenanya selain standarisasi, kontinuitas pengiriman barang juga harus dipastikan. “Oleh sebab itu peserta akan yang akan ikut pameran harus dan akan dipastikan tentang kemampuan kontinuitas pengirimannya,” ujarnya.
Pada kesempatan sama, Pakde Karwo mengusulkan perlu adanya klastering untuk mengelompokkan pengusaha sesuai industri yang sama. Hal ini penting dilakukan untuk menghadapai pasar bebas pengelompokan pedagang sangat diperlukan. Selain itu dashboard peningkatan ekspor dan pengendalian impor milik Pemprov Jatim diharapkan bisa diaplikasikan di seluruh Pulau Jawa. “Pengklasteran tersebut dilakukan berdasarkan teritori wilayahnya, dengan demikian pengusaha akan terfilter sendiri,” katanya.
Sementara itu, Dirjen Arlinda menjelaskan, TEI adalah pameran internasional terbesar di Indonesia yang didukung oleh Pemerintah dan sektor swasta. Tutujuannya meningkatkan citra bangsa Indonesia di dunia internasional melalui berbagai potensi kekayaan alam, kreativitas dan budaya yang ditranslasikan menjadi berbagai produk yang berkualitas, berdaya saing dan memenuhi standar internasional.
Arlinda menambahkan, TEI memiliki konsep B2B (business to business) sehingga produsen dapat mengenalkan produk berkualitas ekspornya kepada calon buyer, sedangkan buyer sendiri dapat melihat secara langsung produk yang ditawarkan Produsen, dari sini diharapkan timbul prospek bisnis.
“Keikutsertaan Jatim dalam Pameran TEI kami utamakan, karena tahun lalu Jatim merupakan salah satu provinsi yang mampu mencapai transaksi besar yakni Rp. 600 milyar,” ujarnya . (frd)
Advertisement