Direstui Khofifah, Relawan KIP Progo 5 All Out Menangkan MAJU
Relawan Khofifah Indar Parawansa yang tergabung dalam kelompok Relawan KIP Progo 5 betul-betul berkomitmen memenangkan pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, Machfud Arifin dan Mujiaman Sukirno di Pemilihan Walikota Surabaya 2020, 9 Desember mendatang.
Bukti dukungan itu dibuktikan dengan membentuk posko Relawan KIP Progo 5 di Jalan Diponegoro, Surabaya, yang pada hari ini juga diresmikan oleh Calon Walikota Surabaya, Macfud Arifin.
Ketua Progo 5, Rahman Ahmad mengatakan, dukungan ini diberikan karena percaya pasangan MAJU dapat membawa perubahan yang lebih baik bagi Surabaya. Sebab, ia menilai saat ini masih terjadi ketimpangan kesejahteraan dan pembangunan di Kota Pahlawan.
Selain itu, diakuinya kalau pasangan MAJU telah mendapat restu dari Khofifah. Ini dinilai akan memperkuat hubungan antara Gubernur dan Walikota apabila MAJU terpilih.
"Ini relawan Bu Khofifah yang tetap eksis sampai sekarang, hanya Palson Machfud-Mujiaman satu-satunya yang direstui oleh Bu Khofifah," ujarnya dalam peresmpian Posko Relawan KIP Progo 5.
Ia mengatakan, para relawan akan all out memenangkan maju tanpa pamrih. Relawan juga akan turun langsung melakukan sosialisasi ke masyarakat Surabaya.
"Ini yang gabung dengan KIP Progo 5 ada kiai kampung, aktifis anti narkoba, asosiasi dosen dan lainnya, bergerak seperti Rossi (pebalap MotoGP) memenangkan paslon MAJU," katanya.
Sementara itu, Machfud Arifin menyampaikan apresiasi atas komitmen dukungan yang diberikan para simpatisan Khofifah itu. Dukungan ini sangat rasional karena memiliki kesamaan visi dan misi agar ada perubahan di Kota Surabaya. Sehingga, MAJU akan membuat lompatan besar untuk perubahan Surabaya.
"Selama ini yang bagus pembangunan di protokol saja, sementara SDM banyak yang belum disentuh," katanya.
Buktinya, lanjutnya, masih banyak masyarakat yang mengharapkan bantuan, seperti masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), bantuan PKH dan lainnya. "Belum lagi bantuannya salah sasaran, yang sudah mati dikasih, yang benar-benar butuh nggak dapat," ungkapnya.
Karena itu, mantan Kapolda Jatim itu menginginkan, tidak ada lagi ketimpangan antara pembangunan kota dan manusia. "Jangan sampai hanya kotanya maju sementara warganya sengsara," pungkasnya.