Direnovasi, Kapasitas Kursi GBT Akan Menyusut
Kapasitas penonton di Gelora Bung Tomo (GBT) akan menyusut, dari 55 ribu menjadi 47 ribu penonton. Penyusutan sebagai imbas penggunaan single seat di tribun penonton. Selain itu, sistem penomoran kursi juga diberlakukan. Sehingga penonton bisa duduk sesuai dengan nomor kursinya, layaknya menonton film di bioskop.
"Jelas, karena single seat tribun penonton GBT akan terjadi penyusutan. Meski kapasitas berkurang, akan lebih rapi juga kalau pakai single seat," kata Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Iman Krestian, kepada Ngopibareng, Selasa 4 Februari 2020 di Balai Kota Surabaya.
Iman mengatakan, single seat di GBT akan dibedakan menjadi dua jenis. Untuk kelas reguler atau tribun biasa, single seat yang dipakai adalah jenis fix, tak bisa dilipat. Sedangkan untuk kelas VIP, single seatnya sama persis dengan di stadion Eropa, bisa dilipat.
Meski begitu, sistem penomoran kursi akan diterapkan di semua kelas. Sehingga, suporter yang membeli tiket, akan menempati kursi sesuai dengan pesanannya, seperti di bioskop.
"Semua akan ada penomoran. Biar lebih rapi untuk tiketing. Seperti di Bioskop," katanya.
Ia mengungkapkan jika single seat yang ada pada GBT, baik kelas reguler atau VIP, nantinya akan dipilih jenis heavy duty, atau bisa tahan terhadap goncangan dan tendangan.
"Insyaallah tahan bantingan, tendangan, pukulan, dan aktifitas pengerusakan lainnya. Tapi jelas, sekuat-kuatnya, pasti ada batasan, dan kalau memang niat merusak ya pasti rusak" katanya.
Ia berharap, dengan direnovasinya GBT, terutama di bagian tribun penonton, masyarakat Surabaya bisa saling menjaga keamanan serta ketahanan fasilitas tersebut. Dengan begitu, kerusakan akan bisa diminimalisir.
"Mari kita jaga sama-sama. Ini punya kita semua. Biar tahan lama sampai kapan pun," katanya.
Advertisement