Direncanakan, Begini Kronologi Pembunuhan Rosidah
Ali Heri Sanjaya, 27 tahun, telah memiliki niat untuk membunuh Rosidah sekitar seminggu sebelumnya. Warga Lingkungan Brak, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro ini akhirnya menemukan kesempatan untuk membunuh rekan kerjanya itu dengan berpura-pura meminta korban menemaninya pulang ke rumah ibunya.
"Pelaku sudah menyiapkan (rencana) sekitar seminggu sebelum terjadinya tindak pidana," kata Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin, Selasa, 28 Januari 2020.
Arman menjelaskan kronologi pembunuhan tersebut. Awalnya, pelaku memanggil korban ke luar dari tempat kerjanya dengan alasan minta ditemani ke rumah ibu pelaku. Kemudian, pelaku membonceng korban menggunakan sepeda motor, menuju rumah ibunya, sekitar pukul 17.00 WIB, Jumat, 24 Januari 2020.
Di tengah jalan, tak jauh dari lokasi, pelaku meminta korban untuk bergantian memboncengnya. Korban pun setuju untuk ganti membonceng pelaku, sekitar pukul pukul 18.00 WIB. "Saat tiba di TKP, pelaku turun mendahului korban. Korban dipukul pada leher sebelah kiri," katanya.
Akibat pukulan keras itu, korban pun terjatuh. Pelaku lantas memencet leher sebelah kiri untuk memastikan apakah korban sudah mati atau belum. "Korban saat itu sudah meninggal dunia," jelasnya.
Setelah memastikan korban sudah tak bernyawa, pelaku sempat meninggalkan jenazah korban untuk membeli bensin. Sekembalinya di lokasi, pelaku kemudian membopong korban menuju ke tumpukan lanjaran bambu yang ada di TKP.
Tubuh korban ditempatkan di atas tumpukan bambu kering, kemudian disiram dengan bensin dan dibakar menggunakan korek api. "Setelah nyala, pelaku tidak memastikan lagi apakah terbakar atau tidak. Langsung ditinggal oleh pelaku," ungkap Polisi yang pernah menjabat sebagai Kapolres Probolinggo ini.
Pelaku membakar korban untuk menghilangkan identitas korban. Dia berharap aksi sadisnya tidak bisa ditelusuri.
Untuk diketahui, warga digegerkan dengan penemuan sesosok mayat dengan kondisi hangus terbakar, Sabtu, 25 Januari 2020, pukul 08.30 WIB. Jenazah terbakar parah sehingga tak bisa dikenali. Dari TKP Polisi menemukan sepasang sandal perempuan dan sebuah helm merk ink berwarna pink. Selain itu, polisi juga menemukan sebuah topi warna hitam dengan bordir mirip gambar palu.