Direktur HAM Dijebloskan ke Penjara, Ini Fakta di Mesir
Direktur eksekutif salah satu organisasi hak asasi manusia terkemuka Mesir ditangkap Kamis malam 19 November 2020. Menurut informasi kelompok itu, ia bergabung bersama dua stafnya yang ditahan awal pekan ini. Demikian pula ribuan tokoh oposisi, pengunjuk rasa dan aktivis yang sudah di penjara.
Kelompok hak asasi, Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi, adalah salah satu dari sedikit organisasi yang tersisa yang secara terbuka mengadvokasi kebebasan dasar di Mesir.
Kini, pemerintahan di bawah Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi telah membungkam sebagian besar perbedaan pendapat selama enam tahun terakhir.
El-Sisi telah menemukan sekutu Presiden Trump, yang menyebut El-Sisi sebagai "diktator favorit". Namun, catatan hak asasi manusia Mesir mungkin menempatkannya pada posisi yang lebih goyah saat pemerintahan Biden mendatang.
El-Sisi baru-baru ini membebaskan segelintir tahanan politik, menyewa pelobi terkenal di Washington dan bergegas untuk memberi selamat kepada Presiden terpilih Joseph R. Biden Jr. sebelum pemimpin Arab lainnya.
Namun penangkapan terbaru memperjelas bahwa tindakan keras politik Mesir terus berlanjut, seperti dikutip dari New York Times, Sabtu 21 November 2020.
Kelompok hak asasi manusia tersebut mengatakan direkturnya, Gasser Abdel-Razek, ditangkap di rumahnya di Kairo pada Kamis malam, empat hari setelah penangkapan manajer kantor kelompok tersebut, Mohamed Basheer, dan sehari setelah itu direktur peradilan pidana, Kareem Ennarah. Basheer dibawa dari rumahnya, dan Ennarah ditangkap saat sedang berlibur di sebuah resor pantai Laut Merah.
Basheer dan Ennarah ditahan selama 15 hari atas tuduhan terkait terorisme, yang menurut kelompok itu termasuk tuduhan bergabung dengan organisasi teroris dan menyebarkan informasi palsu. Jaksa pemerintah Mesir menambahkan mereka sebagai terdakwa dalam kasus terhadap aktivis terkemuka, pengacara hak asasi manusia, dan jurnalis yang sudah berjalan.
Kelompok itu menyebut penangkapan Basheer pada hari Minggu sebagai "eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya" dan bagian dari "tindakan keras berkelanjutan yang bertujuan untuk mengintimidasi dan menakut-nakuti para profesional hukum dan hak asasi manusia serta aktivis sosial dan politik."
Pihak berwenang Mesir belum merinci alasan pasti penangkapan itu, meskipun kelompok itu telah bertemu pada 3 November dengan lebih dari selusin duta besar dan diplomat, kebanyakan dari mereka dari Eropa, untuk membahas masalah hak asasi manusia. Pertemuan itu tidak dirahasiakan karena kelompok itu memasang fotonya di Facebook.
Para diplomat Eropa dari negara-negara yang diwakili pada pertemuan itu sekarang mendorong pemerintah untuk membebaskan mereka.