Direktur CIA Dengarkan Rekaman Suara Saat Khashoggi Dibunuh
Gina Haspel, Direktur Pusat Intelijen Amerika Serikat CIA (Central Intelligence Agency) sejak kemarin berada di Turki. Kepadanya, polisi Turki telah memperdengarkan rekaman suara yang terekam saat wartawan Arab Saudi Jamal Khashoggi berada di kantor Konsul Jenderal Arab Saudi di Istanbul.
Dalam rekaman tersebut terdengar suara beberapa orang Arab Saudi dan rintihan-rintihan suara yang dipercaya sebagai suara Jamal Khashoggi. Sedianya Gina Haspel akan meminta rekaman itu untuk dianalisa di negaranya, tetapi polisi Turki menolak dan hanya memperdengarkan saja.
Gina Haspel telah mendengarkan rekaman suara "menarik" dari pembunuhan brutal itu, tulis Washington Post, koran tempat Jamal Khashoggi bekerja melaporkan hari Rabu malam.
"Seseorang yang akrab dengan audio mengatakan itu 'menarik' dan dapat memberi lebih banyak tekanan pada Amerika Serikat untuk membuat Arab Saudi bertanggung jawab atas kematian Khashoggi," kata surat kabar itu.
Wakil Presiden AS Mike Pence sebelumnya membenarkan bahwa Gina Haspel berada di Turki untuk meninjau bukti dalam pembunuhan Khashoggi. Mike Pence menggambarkan serangan itu sebagai "serangan terhadap pers bebas dan independen."
"Kita akan sampai ke dasar itu. Pembunuhan brutal terhadap seorang jurnalis, seorang lelaki tak berdosa yang dianggap sebagai pembangkang, karena itu kami ingin mencari tahu apa terjadi," kata Pence.
Pence mengatakan informasi yang berasal dari Turki telah membungkam pernyataan sebelumnya yang telah disampaikan pemerintah Arab Saudi.
Khashoggi hilang pada 2 Oktober setelah dia memasuki Konsulat Saudi di Istanbul.
Setelah beberapa hari menyangkal untuk mengetahui keberadaannya, Arab Saudi pada hari Sabtu mengklaim Khashoggi meninggal dalam perkelahian di dalam konsulat.
Pengumuman kerajaan bahwa Khashoggi meninggal dalam perkelahian disambut dengan skeptisisme internasional, sampai munculllah tuduhan hal itu menutup-nutupi keterlibatan Putra Mahkota Pangeran Mohamad Bin Salman yang berusia 33 tahun dari tanggung jawab langsung.
Pada hari hilangnya Khashoggi, 15 warga Saudi lainnya, termasuk beberapa pejabat, tiba di Istanbul dengan dua pesawat dan mendatangi konsulat saat Khashoggi masih di dalam, menurut sumber polisi Turki.
Ke-15 orang Saudi itu tahu Khashoggi akan datang ke kantor konsulat untuk mendapatkan dokumen yang dia butuhkan untuk menikah, dan begitu dia berada di dalam, orang-orang Arab Saudi menghampiri Khashoggi, memotong jari-jarinya, membunuh dan memotong-motong penulis berusia 59 tahun itu, demikian menurut polisi seperti ditulis media Turki yang dekat dengan pememrintah, Daily Sabah.
Kepala Kejaksaan Istanbul telah memanggil 28 staf Konsulat Jenderal Saudi, termasuk warga Turki dan warga negara asing, untuk memberikan kesaksian. Beberapa pegawai Turki dilaporkan mengatakan bahwa mereka diperintahkan untuk libur pada tanggal 2 Oktober saat Khashoggi datang. (nas/sabah)
Advertisement