Dirawat 9 Hari Usai Penusukan, Wiranto Keluar dari RSPAD
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto meninggalkan Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Sabtu 19 Oktober 2019.
Dikutip dari Antara, Wiranto memakai jaket bomber hijau tua saat keluar melalui pintu belakang Paviliun Kartika sekitar pukul 13.10 WIB.
Wiranto keluar dengan berjalan kaki ditemani istrinya dan dokter kepresidenan yang merawat Wiranto, yakni dokter Terawan.
Sebelum meninggalkan RSPAD, Wiranto bersalaman dengan dokter Terawan. Pria 72 tahun itu terlihat menggunakan mobil Toyota Alphard warna hitam nopol B 2538 RFS.
Seperti diketahui, Wiranto ditusuk oleh Syahrial Alamsyah alias Abu Rara di Alun-alun Menes, Pandeglang, pada 10 Oktober lalu.
Pria kelahiran 4 April 1947 itu ditusuk saat mampir ke alun-alun usai meresmikan Gedung Kuliah Bersama di Universitas Mathala'ul Anwar. Pelaku diduga terpapar paham radikal terafiliasi Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Wiranto ditusuk menggunakan kunai, sejenis senjata tajam dari Jepang. Pisau ninja ini memang berfungsi untuk mendukung serangan jarak dekat.
Dikutip dari buku 'Classical Weaponry of Japan: Special Weapons and Tactics of the Martial Arts' oleh Sergei Moi, kunai sebenarnya adalah perkakas sehari-hari untuk menggali, mirip cetok atau sekop, tapi berbentuk datar. Kunai juga bisa bisa ditancapkan di dinding supaya bisa dipanjat.
Kunai besar berukuran 35-48 cm disebut sebagai 'daikunai'. Sedangkan kunai kecil berukuran 18 cm disebut sebagai 'shokunai'.
Kunai ini bisa digunakan sebagai senjata lempar. Bila digunakan sebagai senjata lempar, maka lubang gagang kunai akan diberi kuncir supaya lemparan lebih stabil.
Setelah ditusuk, Wiranto sempat menjalani operasi usus halus dan dirawat di CICU.
Tenaga Ahli Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto, Agus Zaini mengatakan, usus halus mantan Panglima ABRI itu dipotong sepanjang 40 centimeter karena terluka.