Dirasa Bikin Sepet Pemandangan Bonek Diamankan, Kasihan
Puluhan Bonek Surabaya diamankan di Polresta Jogjakarta. Mereka tidak melakukan perbuatan melawan hukum sebenarnya. Para Bonek itu hanya dirasa mengganggu pemandangan. Ndosoran dan tiduran di troroar di kawasan pariwisata dan kawasan padat lalulintas.
Polisi melakukan sweeping mendadak. Semua Bonek kemudian digiring ke Polresta Jogjakarta.
Sweeping mendadak oleh polisi itu dilakukan Jumat 12 Juli 2014, siang tadi. Celakanya, saat disweeping, beberapa bonek ketahuan membawa sejam. Pisau dapur, cutter, belati, hingga gasper besi untuk kepala ikat pinggang. Karena bawaannya itulah akhirnya puluhan Bonek itu digiring polisi.
Menurut, Satriyana, saksi mata, sebelum polisi mengamankan mereka, aktivitas bonek selama dua malam ini hanya sekadar tidur, mejeng, dan makan. Bonek diketahui mulai berdatangan sejak hari Kamis pagi, 11 Juli 2019. Tambah siang, hingga hari Jumat ini, para bonek yang berdatangan bertambah banyak.
"Awalnya sekitar 7 orang. Terus bertambah banyak. Puncaknya semalam," kata Satriana.
Lantaran jumlahnya makin banyak, mereka juga tak mengindahkan sekelilingnya, membuat orang yang berlalu-lalang di kawasan Jalan Mangkubumi memaksa untuk menengoknya. Terciptalah kemancetan.
“Meskipun para suporter bola ini tidak membuat kegaduhan, namun kehadirannya dirasa meresahkan lingkungan sekitar. Apalagi jalanan ini menjadi lokasi untuk berlalu lalang masyarakat,” kata Satriana lagi.
Muji Haryanto, manager Kantor Pos yang berkantor di dekat rombongan Bonek ndlosoran itu mengatakan, para bonek sudah di depan pintu kantornya sejak Jumat pagi. "Posisi waktu pagi mereka sudah pada tiduran. Kalau secara keberadaan mereka memang tidak rusuh hanya saja mengganggu pemandangan. Sebelumnya mereka sempat diberi makan para pedagang disekitar sini," ucapnya.
Bonek-Bonek yang dibawa ke Polresta Jogjakarta akan dimintai keterangan terkait kepemilikan senjata tajam. Bonek-bonek ini diketahui berangkat ke Jogjakarta akan mendukung tim kesayangannya berlaga melawan PSS Sleman, Sabtu besok, 13Juli 2019.
Mereka tidak melakukan perbuatan melawan hukum sebenarnya. Para Bonek itu hanya dirasa mengganggu pemandangan. Ndosoran dan tiduran di troroar mengganggu kawasan.
Sementara itu, hampir berbarengan, Kepolisian Polsek Sluke, Rembang, juga mengamankan puluhan Bonek. Mereka diamankan setelah membuat keribuatan di salah satu rumah makan jalur Pantura di Desa Manggar, Kecamatan Sluke.
Keributan dipicu, setelah para Bonek yang menumpang truk, singgah di rumah makan. Sebagian dari mereka sempat makan namun tidak mau membayar. Ini yang memicu keributan.
Bahkan ada yang menganiaya seorang warga Desa Manggar, Kecamatan Sluke. Korbannya adalah Darji, 38 tahun. Darji sempat menderita luka-luka di bagian kepala dan tangan. (*/idi)