Dirampok, Walikota Blitar: Disergap, Mulut Dilakban, Kaki Diikat
Walikota Blitar, Santoso, hadir secara langsung memberikan kesaksian terhadap terdakwa Samanhudi Anwar dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Selasa 8 Agustus 2023. Pemeriksaan Santoso ini terkait perampokan yang terjadi di Rumah Dinas Walikota Blitar.
Dalam sidang tersebut, terdakwa Samanhudi Anwar didatangkan secara langsung oleh majelis hakim.
Dalam keterangannya, Santoso mengatakan peristiwa perampokan itu pada 12 Desember 2022 sekitar pukul 03.00 WIB.
Saat itu, ia dalam kondisi tertidur kemudian dibangunkan istrinya usai salat tahajud karena mendengar suara pintu sisi timur didobrak.
Dalam posisi setengah sadar, ia mengira kejadian itu hanya getaran gempa saja. Namun, saat dicek Santoso terkejut karena perampok mendobrak pintu timur kamarnya dan masuk ke ruangan.
Ia mengaku sempat mengunci pintu kamarnya. Namun, langsung didobrak oleh perampok. "Saya berada di kamar langsung disergap diminta tiarap, ada dua orang dan yang satu menyergap Istri. Saya diminta telungkup di lantai, tangan mulut dilakban, lalu tangan kaki diikat ke belakang," ujarnya.
Dari itu kemudian para perampok meminta Santoso untuk menunjukkan brankas penyimpanan uang seperti yang diceritakan terdakwa. Namun, saat itu Santoso mengaku tidak tahu. Sontak jawaban tersebut membuat para perampok kesal dan mengancam akan menelanjangi istrinya.
"Saya tidak punya brankas kecuali tas kecil yang saya simpan di lemari kecil pakaian dan tidak dikunci. Lalu, uang itu diambil," kata mantan pejabat Sekretaris Dewan DPRD Kota Blitar itu.
Tak hanya mengambil uang, perampok juga membawa perhiasan milik istrinya yang ditaksir senilai Rp400 juta.
Namun, saat ditanya oleh majelis hakim, Samanhudi mengaku tidak mengetahui tentang keterangan saksi.
Dikabarkan sebelumnya, bahwa mantan Walikota Blitar Samanhudi Anwar diduga menjadi otak perampokan di Rumah Dinas Walikota Blitar, 12 Desember 2022 lalu.
Di mana, Samanhudi berperan membocorkan informasi tentang situasi rumah dinas kepada sejumlah perampok yang berada dalam satu tahanan saat menjalani hukuman kasus korupsi.