Diragukan Kemampuannya Tangani Persik, Ini Kata Javier Roca
Pelatih baru Persik Kediri, Javier Roca mulai memimpin sesi latihan di Stadion Brawijaya Kediri, Kamis, 11 November 2021.
Javier Roca tampak bersemangat. Ia didampingi tim pelatih lainnya, termasuk Alfiat, yang sempat ditunjuk sebagai pelatih sementara Persik.
Pelatih asal Chile ini sudah berpengalaman malang melintang sebagai pemain di Liga Indonesia. Tetapi, sepak terjang di dunia kepelatihan Roca memang tergolong orang baru.
Ditemui usai latihan, Javier Roca mengatakan jabatan yang diemban sekarang ini sangat berat dan beresiko terhadap ejekan dan cemoohan orang. Karena, di samping belum berpengalaman sebagai pelatih, Roca punya tugas berat untuk membawa Persik keluar dari zona degradasi.
Karena itu, ia siap dikritik, asal kritik yang membangun dan diberikan solusi. Karena ia juga butuh masukan dari siapapun dalam rangka membawa Persik untuk lebih baik.
"Saya mengenal sepak bola sejak usia 7 tahun di SSB. Saya sekarang berusia 43 tahun dan saya pilih pensiun, untuk kemudian menjadi pelatih. Kita siap dikritik," katanya.
Menurutnya, kritik adalah hal yang biasa dalam sepak bola, asalkan objektif, tidak menyerang pribadi atau personal.
"Kalau ada yang mempertanyakan soal teknis pergantian pemain maupun latihan, itu hak semua orang yang mempunyai dan mencintai Kediri dan itu tidak masalah. Kalau memang ada kritikan silakan, tapi harus ada solusi," kata pelatih yang fasih bahasa Indonesia.
Roca menambahkan, tekad datang ke Kediri bukan untuk menghancurkan klub berjuluk Macan Putih ini, tapi ingin Persik keluar dari zona degradasi.
"Saya datang ke sini bukan untuk menghancurkan Persik. Saya ingin Persik naik. Itu tujuan dan tugas utama saya. Karena itu, saya butuh support dari manajemen, tim, pelatih, dan paling penting adalah suporter," katanya.
Lanjutnya, tantangan yang dihadapi pada seri 3 Liga 1 2021 ini memang berat. Persik akan menghadapi tim kuat Arema FC. Karenanya, ia ingin fokus dalam pertandingan nanti.
"Bagi saya setiap hari adalah tantangan, kalau tekanan sebenarnya saya tidak terasa. Memang dalam sepak bola tentu ada kalah ada menang, dan saya akan bekerja untuk menang," ujarnya.
Kata mantan pemain Persebaya dan Persija ini, menghadapi Arema bukan lawan yang gampang dikalahkan. Apalagi saat ini Arema masuk lima besar klasemen sementara. "Kita fokus untuk menang. Agar bisa keluar dari zona merah degradasi," katanya