Dipusingkan Sampah Menggunung, Kota Probolinggo Gandeng BRIN
Tumpukan sampah yang menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bestari memusingkan Pemkot Probolinggo. Dengan volume sampah sekitar 70 ton per hari diperkirakan April 2024 mendatang TPA di Jalan Anggrek Kota Probolinggo akan overload.
"Pemkot Probolinggo bermaksud menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk memecahkan problema sampah," kata Sekretaris Daerah Kota Probolinggo, Ninik Ira Wibawati, Sabtu, 16 April 2024.
Dikatakan saat ini TPA Bestari menampung sekitar 60 persen sampah organik dan 40 persen sampah anorganik. Karena kapasitasnya yang terbatas, maka menimbulkan masalah seperti, penumpukan sampah dan pencemaran lingkungan.
"Karena permasalahan ini, maka kami mencoba berkonsultasi dan bekerja sama dengan BRIN," kata sekda.
Bukan perkara gampang menyelesaikan sampah yang terus menjejali TPA di kawasan pesisir utara Kota Probolinggo. Kini sampah di TPA Bestari menggunung setinggi sekitar 18 meter dengan kemiringan 60 derajat.
"Kondisi tumpukan sampah seperti itu berpotensi menimbulkan bencana longsor," katanya.
Terkait keluhan Pemkot Probolinggo, Agus Kismanto, periset BRIN yang datang ke Probolinggo mengatakan, bagaimana cara mengatasi sampah. Sampah harus diolah di level rumah tangga hingga pengolahan terakhir di TPA.
Kelompok risetnya yang bernama Waste to Energy (WtE) memiliki sejumlah inovasi dalam pengolahan sampah. Inovasi tersebut berupa, Lahsamor (pengelolaan sampah organik).
Juga Lahsasimun (pengelolaan sampah menjadi minyak) dan Lahsamdigas (pengelolaan sampah menjadi gas).
"Inovasi ini dapat meminimalisir volume sampah, juga bernilai ekonomis karena menghasilkan produk," ujar Agus.
Sementara itu Pemkot Probolinggo yang berharap mengurai problema persampahan akan menyusun Nota Kesepakatan Sinergi, yang merupakan gabungan antara Memorandum of Understanding (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) yang akan menjadi dasar perencanaan anggaran. Kedua nota itu akan ditawarkan kepada BRIN.
Sanitary Landfill
Dengan sistem menumpuk sampah di lokasi yang cekung, memadatkannya, dan kemudian menimbunnya dengan tanah (sanitary landfill) diprediksi TPA Bestari, Kota Probolinggo memang cepat penuh.
April 2024 mendatang, bak atau sel penampungan sampah tersebut akan penuh. Sehingga Pemkot Probolinggo harus mempersiapkan untuk membuat sel yang baru.
Lama kelamaan, lahan TPA seluas sekitar 4 hektare (ha) itu akan penuh juga. Selain segera dipenuhi sampah, sebagian lahan TPA bagian utara sudah digunakan untuk tambak oleh warga.
Sementara lahan TPA di bagian timur sudah ditempati permukiman oleh warga setempat. Karena itu Pemkot Probolinggo terus berpacu menyelesaikan masalah sampah.