Diposting FB ‘Himpunan Manusia Iblis’, HMI Lapor Polresta
Gara-gara sebuah akun Facebook (FB) memosting status bernada menghina, sejumlah pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Probolinggo mendatangi Mapolresta setempat, Jumat, 31 Mei 2019. Akun FB, Hubbulwatonminaliman itu menyebutkan, HMI sebagai Himpunan Manusia Iblis.
“Postingan akun FB tersbut sangat melecehkan HMI, organisasi kami. Karena itu pemilik akun FB kami laporkan ke polisi,” Ketua Umum HMI Cabang Probolinggo, Abu Hanifah di Mapolresta, Jumat.
Barang bukti cetakan dari screenshot postingan akun FB dibawa serta sebagai barang bukti.
Seperti diketahui, akun FB Hubbulwatonminaliman memosting tulisan dalam bahasa Madura. Bunyinya:
"Etemmoh mon setiyah profokatorx demo abal-abal. Alias mentaah bantuen raskin. Ajiyeh orang pohsangit tetangena Rachul Khanaa. Pola tak terro atellasa yeh...Ambulah bubar (HMI) Jiah. Artenah HIMPUNAN MANUSIA IBLIS,”
Terjemahnya dalam bahasa Indonesia, "Ketemu sudah sekarang provokatornya demo abal-abal. Alias minta bantun raskin. Dia orang Pohsangit tetangga dari Rachul Khanaa. Mungkin dia nggak ingin lebaran ya. Berhenti sudah, bubarkan HMI itu. Artinya HIMPUNAN MANUSIA IBLIS".
Karuan saja postingan itu membuat para pengurus dan kader-kader HMI “mencak-mencak”. Mereka akhirnya memutuskan untuk melaporkan kasus ini ke polisi.
“Kami sudah berkoordinasi dengan semua pengurus HMI di semua tingkatan, agar masalah ini bisa disikapi. Kami juga akan berkoordinasi dengan Pengurus Besar HMI,” kata Hanifah.
Dikatakan, HMI mendesak agar kepolisian mengusut tuntas motif pemilik akun FB itu sampai berani melecehkan HMI.
Semenatara itu Kasatreskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Nanang Fendi Dwi Susanto mengaku, sudah menerima laporan dari HMI. “Laporan HMI akan kami tindaklanjuti dengan melakukan gelar perkara,” katanya.
Postingan akun FB itu diduga berlatar belakang aksi unjuk rasa aliansi mahasiswa yang terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ke Pemkot Probolinggo, Rabu, 29 Mei 2019.
Aliansi tiga organisasi mahasiswa di Probolinggo itu mempertanyakan, efektivitas program 99 hari yang digulirkan Wali Kota Hadi Zainal Abidin dan Wawali Kota, HMS Subri.
Selain berorasi, para mahasiswa juga membawa sejumlah banner bertuliskan sejumlah kritikan terhadap kinerja walikota. (isa)