Diplopia Marquez Kambuh Gara-Gara Ban Michelin
Marc Marquez mengalami kecelakaan high side hebat saat sesi warming up di Sirkuit Mandalika, Minggu, 20 Maret 2022 pekan lalu.
Hal itu membuatnya tidak bisa mengikuti balap MotoGP seri 2 ini. Parahnya lagi, siang itu Marquez didiagnosa mengalami gegar otak ringan oleh rumah sakit di Mataram, Lombok.
Lantas, waktu perjalanan pulang ke negaranya, Marquez memposting di media sosialnya bahwa dia merasa tidak nyaman dengan penglihatannya.
"Sepertinya saya mengalami déjà vu... Selama perjalanan kembali ke Spanyol, saya mulai merasa tidak nyaman dengan penglihatan saya, dan kami memutuskan untuk mengunjungi Dr. Sánchez Dalmau, yang memastikan bahwa saya mengalami episode baru diplopia," ujarnya dalam postingan media sosial pribadinya.
Ini sesuatu yang serius! Musim lalu, 2021, Marquez harus parkir motor selama dua balapan terakhirnya karena masalah diplopia ini.
Saat ini terancam cedera yang sama di awal musim. Dan ini bukan pertanda baik untuk prestasi Repsol Honda Team dan untuk performa Marquez secara pribadi.
Masih ada sedikit harapan. Dr Bernat Sánchez Dalmau menyatakan evaluasi neuro-oftalmologi yang dilakukan pada Marc Márquez pada hari Senin setelah cedera kepala yang terjadi di Grand Prix Indonesia, menunjukkan episode baru diplopia yang disebabkan oleh kambuhnya kelumpuhan keempat saraf kanan, tapi kondisi ini lebih baik daripada cedera pada November 2021.
Secara keseluruhan, performa Repsol Honda di MotoGP Seri 2 di Sirkuit Mandalika ini kurang memuaskan.
Sesi latihan bebas pertama pada hari Jumat, 18 Maret 2022 sempat menjadi awal yang menjanjikan bagi para pembalap Honda. Espargaró dan Márquez memimpin dengan posisi 1 dan 3.
Sejak saat itu, tim mengalami penurunan. Di babak kualifikasi, keduanya gagal masuk ke Q2, posisi start 15 dan 16 bukanlah hasil baik.
Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda sangat kecewa dengan hasil ini. Dan meyebut Michelin sebagai biang keroknya.
“Kami sangat cepat selama tes pramusim, tetapi kemudian Michelin memutuskan untuk memasok ban yang berbeda untuk balapan akhir pekan ini. Jadi karakter Motor kami telah berubah total. Kami masih tidak tahu apa yang terjadi, tetapi bagaimana pun kami harus berbicara dengan Michelin tentang situasi ban ini,” tegasnya marah.
Memang Michelin mengambil keputusan untuk mengubah spek ban berdasarkan cuaca yang sangat panas di sesi tes pramusim Februari lalu itu.
Michelin menggunakan teknologi yang telah dikembangkannya empat tahun lalu. Digunakan di Buriram Thailand tahun 2018.
Sayangnya, perubahan mendadak ini tidak bisa diikuti oleh pabrikan Honda. Segala riset sasis, geometri, aerodinamika semunanya berdasarkan pada ban Michelin produksi 2021-2022 yang menggunakan kompon lebih soft daripada “casing baru” itu.
Inilah yang membuat Puig marah dan kecewa. Karena riset dan jutaan dolar AS, pendanaan mereka harus berantakan hanya gara-gara Michelin mengganti spek ban-nya untuk race akhir pekan lalu itu.
Dan sekarang, pembalap andalannya terancam harus cedera panjang lagi akibat diplopia. Hari-hari ini, merupakan hari yang berat untuk Repsol Honda dan Puig bersama Michelin.
Semoga segera ketemu solusinya dan kerja sama ini berjalan dengan baik. Semoga juga Marquez tidak ada cedera parah dan berhasil memberikan yang terbaik untuk Repsol Honda.